1.000 Lebih Guru Vokasi Tingkatkan Kompetensi di BBPPMPV BOE

1.000 Lebih Guru Vokasi Tingkatkan Kompetensi di BBPPMPV BOE

Malang, Ditjen Vokasi - Selama 2024, lebih dari 1.000 guru vokasi dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program peningkatan kompetensi yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPMPV BOE), Malang, Jawa Timur. 


BBPMPV BOE merupakan unit pelaksana (UPT) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudistek) yang memiliki program prioritas yaitu Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknik di bidang otomotif dan elektronika serta pedagogis para guru vokasi.


Pada September 2024, BBPPMPV BOE kembali menyelenggarakan program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi angkatan ke-17. Sejauh ini total guru vokasi yang terlibat dalam program tersebut sebanyak 1.020 orang dengan target sampai 1.860 orang untuk pola pelatihan di balai dan magang industri. Di angkatan ke-17, BBPPMPV BOE membina 60 guru vokasi dari berbagai provinsi.


Pada pembukaan Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi angkatan ke-17, Kepala BBPPMPV BOE, I Gusti Made Ardana, menekankan pentingnya metode pembelajaran yang tidak monoton sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa.


Tugas kita bukan lagi sekadar memberikan materi, tapi bagaimana memfasilitasi siswa agar mereka kreatif dalam belajar,” ujar Made dalam sambutannya pada awal September lalu. 


Made berharap, pelatihan ini dapat membuka wawasan baru bagi para guru. Tak hanya itu, hal ini pun diharapkan menjadi langkah strategis dalam menguatkan kompetensi siswa kejuruan agar siap menghadapi tantangan dunia kerja modern. 


4 Kelas Persiapkan Kompetensi Guru SMK



Pada angkatan ke-17 ini, BBPMPV BOE membuka 4 kelas yang masing-masing terdiri dari 15 orang guru. Kelas-kelas tersebut meliputi Proses Pemesinan CNC dengan CADCAM, Panel Kontrol Motor Berbasis Elektromekanik, PLC, dan HMI, Pemeliharaan Engine Kendaraan Ringan, dan terakhir IT Business Berbasis Data Science. 


60 peserta di masing-masing kelas sebelumnya telah mengikuti kelas daring selama tiga hari (24JP), lalu dilanjutkan dengan kelas luring dan praktik di BBPPMPV BOE. Pada awal Oktober ini, para peserta akan magang di industri untuk mengasah keterampilan sehingga semakin siap untuk pengimbasan di sekolah masing-masing. 


Manfaat program ini pun sangat dirasakan oleh  Aan Angriawan Idris selaku guru produktif Otomotif SMKN 3 Kolaka Utara, Sulawesi Tengah. Datang jauh dari Indonesia Timur, Aan berkesempatan mengikuti kelas Pemeliharaan Engine Kendaraan Ringan.


“Ini kesempatan yang saya tunggu-tunggu, karena sebagai guru vokasi di SMK tentu saja kami harus selalu upgrade ilmu. Di BOE ini lah saya dan teman-teman yang lain difasilitasi,” ujar Aan.  


Ekspose Angkatan ke-17



Salah satu pengajar BBPMPV BOE, Suwarto Jati Kusuma, menjelaskan bahwa sistem pengajaran di BOE terdiri atas pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL) serta diferensiasi. Hal ini dapat membantu guru vokasi dalam meningkatkan keterampilan.


“Sebagai contoh, untuk di kelas Pemeliharaan Engine Kendaraan Ringan, kami mendiferensiasi pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru yang sudah dimiliki,” tutur Jati. 


Tak hanya itu, agar program Upskilling dan Reskilling semakin berdampak kepada peserta, BBPMPV BOE pun menyelenggarakan Ekspose Angkatan ke-17 pada 27 September 2024. Kegiatan Ekspose ini pun sebagai rangkaian kegiatan pembelajaran untuk menunjukan project based learning guru.


Terdapat berbagai macam proyek yang dilakukan oleh peserta dari masing-masing kelas. Salah satu contohnya adalah pada kelas IT Business Berbasis Data Science. 15 guru pada kelas tersebut membuat berbagai macam proyek, mulai dari Smart School System, Platform Absensi Cerdas dengan Prediksi Keterlambatan Berbasis IoT dan Data Science, Smart Pure Stream, Smart Chilly Farm, dan bahkan Smoke Monitoring System.


Ari Prabowo, guru dari SMK Blega, Bangkalan, Jawa Timur, menerangkan bahwa project based learning ini merupakan keunggulan dari pembelajaran di pendidikan vokasi. Dengan adanya kegiatan Ekspose, maka guru-guru pun dapat memaparkan hasil projeknya.


“Saya jadi belajar lagi tentang dunia IT, terlebih sekarang data science sangat dibutuhkan di dunia kerja. Saya berharap bisa mentransfer ilmu ini ke siswa-siswa saya agar mereka lebih siap menghadapi dunia kerja,” jelas Ari. (Zia/Cecep)