Penyamaan Persepsi Kuatkan Kompetensi Kepemimpinan PTV

Jakarta, Ditjen Diksi – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) menggelar konferensi pimpinan perguruan tinggi vokasi guna menyamakan persepsi dalam rangka menguatkan kompetensi kepemimpinan perguruan tinggi vokasi yang bertempat di Jakarta (24/10).

“Diselenggarakannya kegiatan ini tidak lain tujuannya adalah untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan dalam pendidikan vokasi, dalam rangka meningkatkan kerangka berpikir dalam membangun pendidikan vokasi khususnya perguruan tinggi vokasi agar memiliki kemampuan berpikir yang kokoh dalam menghadapi tantangan,” jelas Direktur SDM dan Kelembagaan PTV Henri Tambunan.

Henri menambahkan, melalui kegiatan ini dapat menjadi penguat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan kolaborasi dan terobosan baru guna perkembangan pendidikan vokasi, khususnya pada pendidikan tinggi vokasi.

Senada dengan Henri, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan bahwa penyamaan persepsi di kalangan pimpinan perguruan tinggi vokasi dan seluruh pemangku kepentingan memang diperlukan untuk menjalin kolaborasi yang saling menguatkan antarlembaga pendidikan vokasi.

Menurut Wikan, hal yang perlu dibenahi terlebih dahulu, yakni mindset yang dimiliki oleh pemimpinnya. “Kecepatan di dunia pendidikan ini kita perlu menyamakan persepsi dulu. Mengubah mindset untuk membangun pendidikan vokasi itu penting untuk menyeimbangkan antara hard skills juga soft skills yang dimiliki oleh pendidik di satuan pendidikan vokasi karena itu akan lebih powerful,” ungkapnya.

Karenanya, dengan adanya Direktorat SDM dan Kelembagaan PTV diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM vokasi yang seimbang antara hard skills maupun soft skills yang menjadi bekal untuk memasuki dunia usaha, industri, serta kerja (DUDIKA).

“Adapun perihal buka prodi, tutup prodi itu dapat diurus melalui Direktorat SDM dan Kelembagaan PTV. Demikian juga dengan kenaikan pangkat dan sebagainya,” tambah Wikan.

Sementara itu Muhammad Nur Rizal selalu founder Gerakan Sekolah Menyenangkan juga turut menyampaikan, selain penguatan kompetensi hard skills, mindset, dan karakter entrepeneur dalam pendidikan vokasi, yang utama juga perlu ditanamkan pada guru, kepala sekolah maupun dosen pendidikan vokasi.

Skill yang perlu ditanam tidak semata pada hard skills, tapi memiliki pimpinan pendidikan yang good communication, creative, serta ability to take decisionrjuga sangat penting,” jelas Rizal. (Diksi/Tan/AP/KR)