Pendidikan Vokasi Harus jadi Pilihan Pertama
Bekasi, Ditjen Diksi -- Meski terbilang lembaga baru, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan lembaga pendidikan di bawahnya diharapkan mampu menjadikan pendidikan vokasi sebagai pilihan pertama oleh masyarakat. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Wartanto saat membuka acara Rapat Kerja Humas dan Publikasi Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2022 di Bekasi, Jawa Barat (29/3).
Menurut Wartanto, selama ini minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi masih rendah. Pendidikan vokasi, lanjut Wartanto, masih ditempatkan sebagai pilihan kedua di masyarakat. Hal tersebut setidaknya didasarkan pada survei tentang minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi.
“Jadi, kita harus bisa mengubah persepsi ini," kata Wartanto.
Padahal, tambah Wartanto, banyak sosok atau tokoh-tokoh sukses yang berasal dari lulusan pendidikan vokasi. Adapun pada level pendidikan lanjut, jenjang pendidikan vokasi juga semakin beragam, dengan pilihan pada sarjana terapan, bahkan hingga jenjang S-2 terapan.
“Ada juga beasiswa yang disediakan. Jadi, sudah tidak bisa lagi mahasiswa vokasi bingung ketika mau melanjutkan pendidikan," kata Wartanto.
Karena itulah, Wartanto meminta satuan pendidikan vokasi seperti politeknik harus memiliki strategi komunikasi untuk memperkenalkan program-program pendidikan mereka kepada masyarakat. Sehingga, pendidikan vokasi bisa menjadi pilihan utama dan bukan lagi karena terpaksa.
Selain itu, politeknik bisa mulai mengomunikasikan cerita sukses dari para alumni, produk-produk karya politeknik, kerja sama industri yang dijalin hingga program-program yang ditawarkan. Berbagai materi komunikasi tersebut, diharapkan bisa menarik minat masyarakat dan calon siswa vokasi untuk yakin memilih pendidikan vokasi.
"Humas politeknik bisa memanfaatkan media sosial, gathering dengan industri, pemerintah daerah, dan berbagai stakeholder sebagai strategi komunikasinya," lanjut Wartanto.
Dengan strategi komunikasi yang terencana dan baik, politeknik juga bisa menjalin banyak kerja sama dengan industri dan meraih dukungan dari pemerintah daerah. Kerja sama ini akan bermanfaat bagi para lulusan pendidikan vokasi serta meningkatkan minat dan keyakinan masyarakat kepada pendidikan vokasi. “Karena masyarakat akan melihat bahwa lulusan vokasi itu bisa langsung bekerja," ujar Wartanto. (Diksi/Nan/AP/NA)