Direktorat Mitras DUDI Selenggarakan Kelas Daring ‘Pengelolaan Media Sosial’

Jakarta, Ditjen Diksi -- Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan CNBC Indonesia menyelenggarakan kelas daring “Pengelolaan Media Sosial di Lingkungan Kemendikbud” melalui media daring, Kamis (25/06).

Kegiatan pembelajaran daring tersebut diikuti oleh 43 peserta dari perwakilan beberapa satuan kerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di antaranya Direktorat Mitras DUDI, Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Sekretariat Ditjen Pendidikan Vokasi, Sekretariat Ditjen Kebudayaan, Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, serta Direktorat Kursus dan Pelatihan. Hadir pula peserta dari Pusat Penguatan Karakter, Pusat Teknologi dan Informasi, Pusat Prestasi Nasional, dan Sekretariat Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO.



Dimulai sejak pukul 10.00 WIB, kelas daring dibuka langsung oleh Ellen Gracia, pemandu acara CNBC Indonesia yang sekaligus bertindak sebagai moderator pada acara tersebut. Adapun sebagai narasumber, dihadirkan Novan Putranto selaku News Coverage and Social Lead CNBC Indonesia.

Dalam paparannya, Novan membahas strategi pengelolaan media sosial. Ia menjelaskan cara membangun strategi media sosial yang tepat untuk sebuah organisasi atau institusi, yaitu dengan menerapkan Specific, Measureable, Attainable, Relevant, dan Timely (SMART). Selain itu, Novan juga menekankan pengelolaan media sosial yang harus memperhatikan konten yang akan dipublikasikan.

“Bukan hanya membuat konten, tapi bagaimana membuat konten itu hidup. Artinya, jangan hanya posting konten. Tapi, membuat bagaimana konten tersebut bermanfaat, mengedukasi, dan menarik orang untuk membaca lebih lanjut,” tutur Novan. Dalam hal ini, Novan menambahkan bahwa media sosial pada akhirnya harus bisa membawa penyimak menuju ke website agar pesan yang lebih utuh dapat tersampaikan dengan lebih baik. “Media sosial hanya bagian dari etalase apa yang ada di website institusi dan harus bisa mendorong pemirsa untuk berkunjung ke laman tersebut” tambahnya.

Pada kempatan tersebut, Novan juga mengingatkan hal-hal mendasar apa saja yang harus diketahui oleh para pengelola media sosial instansi pemerintah, yaitu kenali dan pahami tujuan organisasi, identifikasi segmentasi audiens,  mengetahui saluran yang digunakan audiens, dan menentukan indeks kunci keberhasilan.

Di samping pembahasan oleh sang narasumber, jelang berakhirnya kegiatan tersebut diadakan sesi tanya jawab yang menjadikan pembelajaran daring lebih interaktif. Diharapkan, dengan terselenggaranya kelas daring tersebut dapat bermanfaat untuk kemajuan pengelolaan media sosial, khususnya di lingkungan Kemendikbud. Pengelolaan media sosial yang efektif dapat membantu mewujudkan keterbukaan informasi publik yang baik. (Diksi/RA/AP/DE)