Yuk, Kenali Profesi Fisioterapis Olahraga!

Yuk, Kenali Profesi Fisioterapis Olahraga!


 

Jakarta, Ditjen Vokasi - Di antara berbagai profesi, fisioterapis olahraga mungkin terdengar sedikit asing. Namun, peluang kerja seorang fisioterapis terbuka lebar di berbagai instansi swasta maupun badan pemerintah. Profesi ini juga banyak dibutuhkan di klub olahraga sebagai terapis olahraga. 

 

Dosen di Prodi Fisioterapi, Fakultas Vokasi, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Lucky Anggiat, mengatakan bahwa fisioterapis olahraga adalah tenaga kesehatan fisioterapi yang melakukan tindakan pelayanan di bidang olahraga, seperti di klub olahraga, tim olahraga, klinik olahraga, bahkan secara individu memegang atlet.

 

Seorang fisioterapis olahraga akan menangani cedera olahraga, seperti keseleo pada pergelangan kaki, cedera otot tertarik, dan cedera lutut. Tujuan dari semuanya adalah untukmengembalikan atlet atau orang yang cedera tersebut kembali ke olahraganya. 

 

“Fisioterapis olahraga harus mengembalikan kemampuan olahraga sang pasien, misalnya lompat, lari, menendang, bahkan kembali ke kompetisinya,” kata Lucky.

 

Peluang kerja fisioterapis olahraga di Indonesia saat ini dinilai Lucky sangat terbuka lebar, seiring dengan terus berkembangnya liga-liga sepak bola dan klub-klub sepak bola di Indonesia. Saat ini sudah ada regulasi bahwa klub-klub sepak bola nasional di liga 1 dan liga 2 mewajibkan adanya tim medis tetap, salah satunya harus ada fisioterapis, katanya. 

 

Selain itu, lanjut Lucky, pusat-pusat kebugaran juga semakin menjamur dan menjadi tren tersendiri di masyarakat, khususnya di perkotaan. Masyarakat juga kian gemar bergabung di klub-klub kebugaran tersebut. 




Klub-klub kebugaran ini biasanya memiliki seorang fisioterapis yang bisa menangani jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti cedera saat berolahraga dan keseleo. “Sekarang semakin banyak klinik yang menyediakan fasilitas fisioterapis bagi para atlet ataupun masyarakat sehingga kompetensi fisioterapi olahraga sangat dibutuhkan dan akan  banyak sekali peluang kerja ketika sudah menjadi fisioterapis ini, ujar Lucky. 

 

Lantas, bagaimana dengan penghasilan yang diterima? Penghasilan fisioterapis cukup beragam dan akan bergantung dengan banyak faktor, misalnya pengalaman dan tempat praktik. 

 

Untuk di klinik olahraga, menurut Lucky, biasanya selain mendapatkan gaji pokok di atas upah minimum provinsi (UMP), seorang fisioterapis juga akan mendapat insentif-insentif lainnya. 

 

“Untuk yang junior, umumnya ada masa percobaan dan gajinya kira-kira UMP,” kata Lucky. 

 

Sementara itu, jika menjadi fisioterapis di klub-klub seperti klub sepak bola, biasanya berupa kontrak per musim atau lainnya dengan besaran nilai bisa mencapai lebih dari Rp5 juta per bulan. “Bahkan, jika sudah level tim nasional, bisa lebih dari itu, walaupun terkadang kontraknya durasi pendek, jelas Lucky. (Diksi/Nan/AP)