Wujudkan Inovasi Pertanian Berkelanjutan, Mitras DUDI dan Politani Kupang Berkolaborasi dalam Konsorsium Living Lab
Kupang, Ditjen Vokasi – Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudirstek) bersama Politeknik Negeri Pertanian Kupang (Politani Kupang) mengadakan konsorsium Living Lab yang didukung oleh Van Hall Larenstein University of Applied Sciences, Netherlands, dengan pendanaan dari Nuffic.
Kegiatan ini berlangsung di Kupang dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan strategis untuk membahas isu-isu utama di sektor pertanian pada 27 s.d. 31 Mei 2024.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Uuf Brajawidagda, menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat sektor pertanian di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kerja sama ini tidak hanya memperkuat hubungan antara institusi pendidikan vokasi Indonesia dan lembaga internasional, tetapi juga memberikan solusi konkret bagi tantangan yang dihadapi oleh petani lokal dan pelaku usaha di sektor pertanian. Kami percaya bahwa melalui pendekatan Living Lab, kita dapat menciptakan inovasi dan teknologi yang relevan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian,” ujar Uuf dalam sambutannya pada 27 Mei 2024.
Uuf juga menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak dalam konsorsium ini. Menurutnya, keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan komunitas lokal adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Masukan dari berbagai pihak dapat mengembangkan solusi yang holistik dan aplikatif.
Tak hanya itu, Uuf pun menyampaikan apresiasi kepada Politani Kupang dan Van Hall Larenstein University atas inisiatif ini dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan berkembang.
“Kami di Mitras DUDI siap mendukung penuh semua upaya yang dilakukan dalam konsorsium ini. Kami juga akan terus mendorong adanya inovasi dan pengembangan di sektor pendidikan vokasi agar dapat selalu relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat,” pungkas Uuf.
Di sisi lain, dalam sambutannya, Marco, pemateri dari Van Hall Larenstein University of Applied Sciences, menjelaskan konsep Living Lab. Ia hadir bersama dua rekannya, Heinz dan Euridice, untuk mendengar langsung permasalahan yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan.
“Living Lab bertujuan membentuk konsorsium bersama untuk menjawab permasalahan daerah, menciptakan pertanian cerdas iklim, mengatasi krisis pangan, mitigasi perubahan iklim, dan masalah sosial lainnya melalui pengembangan model bisnis untuk lembaga vokasi dengan pola rantai nilai,” ujar Marco.
Marco juga menyampaikan terima kasih kepada Politani Kupang yang telah menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dan peserta pelatihan dari Politani Kupang dan SMK.
“Dalam pola rantai nilai, produsen bekerja bersama dalam kelompok atau komunitas, kemudian terlibat di organisasi kooperatif yang bekerja sama dengan lembaga swasta,” kata Marco.
Marco menekankan pentingnya peran universitas atau perguruan tinggi dalam berbagai macam riset termasuk dalam Living Lab, dimana mahasiswa akan dilibatkan secara aktif. Politani Kupang, lanjut Marco, berperan dalam mengintegrasikan sistem pertanian secara nyata di lapangan serta memberikan edukasi bagi mahasiswa. Living Lab yang diadakan oleh Van Hall Larenstein University of Applied Sciences ini telah diterapkan di beberapa negara.
“Langkah-langkah pengembangan Living Lab meliputi identifikasi stakeholders, penetapan agenda, berbagi ilmu pengetahuan, konsolidasi perencanaan masa depan, kontribusi pada ketahanan pangan dan mitigasi perubahan iklim, serta riset untuk solusi yang berkesinambungan,” ungkap Marco.
Dengan adanya konsorsium ini, diharapkan akan tercipta solusi inovatif dan berkelanjutan bagi sektor pertanian di NTT, serta meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan dunia usaha untuk masa depan yang lebih baik. (Dit. Mitras DUDI/Zia/Cecep)