Wujudkan Citra Positif Ditjen Pendidikan Vokasi dengan Lima Strategi Komunikasi Merdeka Belajar
Jakarta, Ditjen Vokasi – Untuk mewujudkan citra positif di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi dibutuhkan strategi komunikasi yang baik. Strategi ini menjadi penting apalagi jika sebuah instansi dihadapkan pada masalah krisis komunikasi.
Dalam acara Bimbingan Teknis Kehumasan dan Keprotokolan Tahun 2023 (25-10-2023), Radityo Wibowo, Tim Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menuturkan bahwa komunikasi memiliki peranan penting untuk sebuah institusi. Terdapat dua fungsi penting dari komunikasi yakni promosi dan perlindungan.
Komunikasi yang baik dapat menjadi jembatan untuk mempromosikan sebuah institusi guna mendapatkan citra positif. Citra yang baik akan memperkuat perlindungan sebuah institusi jika suatu saat dihadapkan pada kondisi yang krisis.
Oleh karena itu, amat penting bagi sebuah institusi untuk membangun komunikasi yang baik. Raditya menyampaikan bahwa terdapat lima strategi komunikasi Merdeka Belajar yang dapat digunakan untuk membangun citra positif di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Konten
Konten berisi narasi yang memancing kesadaran pemikiran dan pertimbangan dari sasaran komunikasi. Narasi ini dapat mengedepankan logika, emosional, ataupun kombinasi keduanya.
Konteks
Konteks berkaitan dengan keterkaitan, relevansi, atau hal-hal yang menghubungkan narasi dengan sisi sasaran komunikasi, bisa berupa data, fakta, ikatan kedekatan, sebab akibat, pemancingan minat, dan kebutuhan.
Kreatif
Strategi kreatif berhubungan pada strategi agar narasi yang dibuat mendapatkan perhatian sasaran lebih lama di tengah bisingnya arus informasi saat ini, bisa berupa kreativitas multi kanal, maupun bentuk produk komunikasi berupa audio visual.
Kanal
Strategi ini berhubungan dengan pemilihan kanal atau saluran konten dengan memperhatikan dan mencermati karakteristik target audiens sehingga penyampaian informasi akan lebih efektif dan efisien.
Komunitas
Komunitas menjadi mitra strategis yang bisa mengurangi faktor noise atau lost dari penerimaan informasi, termasuk mendapatkan informasi valid dari target audiens secara langsung, baik berupa masukan, kebingungan, potensi misinformasi, dan dukungan.
Kelima strategi ini dapat diterapkan oleh institusi dalam membangun citra. Raditya juga menambahkan apabila sebuah institusi dihadapkan pada situasi krisis dibutuhkan ketenangan untuk merespons hal tersebut.
“Dengan ketenangan ini akan membantu kita dalam menyelesaikan komunikasi krisis. Dalam waktu 24 jam kita harus bisa merespon krisis tersebut untuk menjaga kepercayaan publik dan reputasi institusi,” ucap Raditya. (Aya/Cecep)