Vokasi Maju, Indonesia Maju

Vokasi Maju, Indonesia Maju

Jakarta, Ditjen Diksi - Tak dipungkiri, negara-negara maju, seperti Australia dan Jerman, memang telah memiliki pendidikan vokasi yang bagus. Pasalnya, dengan desain yang menjembatani pendidikan dengan industri inilah mereka dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki keahlian sesuai kompetensinya.

“Vokasi di mana pun, setahu kami dan sejauh data yang kami miliki, di negeri maju mana pun, salah satu pilar utamanya adalah vokasinya pasti maju,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto saat melakukan kunjungan ke SMKN 27 Jakarta pada Selasa (11/8).

Pada kunjungan tersebut, Wikan yang didampingi oleh Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta Direktur Kursus dan Pelatihan  disambut hangat oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Kepala SMKN 27 Jakarta.

Wikan menegaskan bahwa Indonesia “hebat” berasal dari sumber daya manusia vokasi yang kompeten, yang datang dari input yang passion. Karenanya, Ia juga ingin memastikan sudah sejauh mana pendidikan vokasi melakukan “link and match” dengan dunia usaha dan dunia industri. 

“Di sini industri sudah luar biasa. Faktanya, di dalam sekolah, industri sudah tumplek. Tumplek itu bukan manusianya yang datang ke sini, tetapi kurikulumnya,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Wikan beserta rombongan melakukan sejumlah rangkaian kegiatan, di antaranya mengunjungi stan-stan yang menyajikan produk unggulan para siswa serta melihat langsung ruang praktikum yang sudah memiliki standardisasi. Selain itu, rombongan juga menyaksikan peragaan busana produk kreatif salah satu siswa dari jurusan tata busana, Axel Joseph Kumara.

Sementara itu Kepala SMKN 27 Jakarta Erni Mawarni berharap, kompetensi yang dimiliki sekolah ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Karena, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa lulusan SMK itu berkualitas dan bisa terserap di industri, bukan produk yang menghasilkan banyak pengangguran.

SMKN 27 Jakarta sendiri diketahui telah melakukan “perkawinan” dengan industri sejak para peserta didiknya duduk di kelas 10, yakni dengan melakukan praktik di industri terkait. Tak hanya itu, pihak industri nyatanya juga telah melakukan perekrutan langsung terhadap sekolah kejuruan yang berlokasi di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, ini. (Diksi/RA/AP/AS)