Usung Keterbaharuan Energi, SMKN 1 Sintang Produksi Motor Listrik Gemar
Sintang, Ditjen Vokasi – Gerakan keterbaharuan energi saat ini sedang gencar dilakukan oleh semua kalangan. Gerakan ini sebagai bentuk kepedulian masyarakat global dalam merespon perubahan iklim yang terjadi secara ekstrem di seluruh penjuru dunia.
Keterbaharuan energi ini diterapkan dengan mengganti penggunaan energi tidak terbarukan ke energi baru yang ramah lingkungan. Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus peralihan energi ialah penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor.
SMKN 1 Sintang, Kalimantan Barat, sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) pun merespon perubahan tersebut dengan mengembangkan motor listrik. Kepala SMKN 1 Sintang, Poeryanto menuturkan bahwa motor listrik ini merupakan salah satu produk unggulan SMKN 1 Sintang yang dikembangkan oleh Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM).
Produk ini dikembangkan dengan tujuan untuk mengenalkan dan membiasakan masyarakat dengan kendaraan ramah lingkungan.
“Energi fosil ini jika terus dipakai pertama akan habis dan yang kedua dampaknya untuk lingkungan itu buruk. Asap yang dihasilkan oleh energi fosil membuat pencemaran udara yang imbasnya ke kesehatan makhluk hidup,” ucap Poeryanto.
Pengembangan motor listrik ini dimulai pada bulan Oktober 2023 dan sukses menghasilkan motor listrik standar industri. Proses merangkai dikerjakan oleh siswa Jurusan TSM dengan dibimbing oleh guru dan guru tamu dari industri.
Setelah dirasa sukses pada produk pertamanya, SMKN 1 Sintang pun terus mengembangkan produk tersebut. Kali ini, SMKN 1 Sintang menggandeng PLN Kalimantan Barat sebagai salah satu industri mitra.
Untuk menghasilkan satu rangkain motor listrik para siswa membutuhkan waktu sekitar satu hari. Motor listrik SMKN 1 Sintang diberi merek Gemar. Kata Gemar merupakan singkatan dari Generasi Merdeka Belajar. Produk tersebut mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.
Kepala Bidang SMK Kalimantan Barat, Samsuni mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong SMK melakukan inovasi, salah satunya kendaraan listrik. Mengingat di setiap SMK ada pembelajaran yang berbasis teaching factory.
“Pembelajaran itu betul-betul menyerupai industri. Mulai dari SOP-nya dari awal hingga akhir, bahkan sampai pemasarannya. Pembelajaran ini ada di setiap SMK,” jelasnya.
Tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat, keberadaan motor listrik rakitan SMKN 1 Sintang juga memberikan manfaat untuk siswa-siswinya.
“Kita jadi semakin paham mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat. Ini penting karena ke depan kita akan bersaing di pasar kerja dan industri. Pengalaman ini membuat kita semakin matang dan siap untuk adu kompetensi,” ucap Ari Bian Sabat Putra, siswa Jurusan TSM, SMKN 1 Sintang.
Ke depannya, SMKN 1 Sintang akan terus mengembangkan produk ini sehingga banyak masyarakat yang bisa merasakan. Selain itu, SMKN 1 Sintang juga akan membuka bengkel konversi sepeda motor listrik berstandar industri.
“Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan akibat pencemaran di darat, laut, dan udara. Semoga ke depan semakin banyak yang beralih ke sepeda motor listrik khususnya rakitan SMKN 1 Sintang,” pungkas Poeryanto. (Aya/Cecep)