Tingkatkan Produktivitas Peternak Bebek, Mahasiswa Polije Ciptakan Inovasi Penetas Telur Pintar
Jember, Ditjen Vokasi - Masalah fluktuasi suhu dan kelembapan seringkali menjadi kendala utama dalam proses penetasan telur. Memahami hal tersebut, tim Arci-Egg yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI), Politeknik Negeri Jember (Polije) merancang sebuah solusi cerdas berupa smart incubator atau penetas telur pintar. Keunggulan teknologi ini adalah penggunaan energi surya yang lebih ramah lingkungan dan teknologi internet untuk meningkatkan keberhasilan penetasan telur bebek.
“Smart inkubator kami dilengkapi dengan sensor DHT-22 yang secara terus-menerus memantau suhu dan kelembapan di dalam inkubator,” jelas Sebastian Verdian Ximenes selaku ketua tim Arci-Egg.
Data yang diperoleh kemudian diolah oleh mikrokontroler ESP-32 untuk mengatur suhu dan kelembapan secara otomatis, sehingga kondisi optimal untuk pertumbuhan embrio selalu terjaga. Keunggulan lain dari inovasi ini adalah penggunaan panel surya sebagai sumber energi utama.
“Dengan panel surya, kami tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” tambah Sebastian.
Imam Ghozali, pemilik UD Putra Jember yang merupakan salah satu mitra dalam program ini mengaku merasakan langsung manfaat dari teknologi ini setelah mencoba teknologi yang dikembangkan oleh para mahasiswa ini.
“Sebelumnya, kami sering mengalami kegagalan penetasan karena sulit menjaga suhu dan kelembapan secara stabil. Dengan smart incubator ini, tingkat keberhasilan penetasan kami meningkat signifikan,” ujar Imam.
Dosen pendamping, Moch. Irwan Nari, berharap inovasi ini dapat mendorong perkembangan teknologi peternakan di Indonesia.
“Kami ingin agar teknologi ini tidak hanya bermanfaat bagi mitra kami, tetapi juga dapat diadopsi oleh peternak bebek lainnya di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Inovasi smart inkubator dari tim Arci-Egg Polije membuktikan bahwa teknologi dapat memberikan solusi nyata bagi permasalahan di sektor peternakan. Dengan menggabungkan teknologi mikrokontroler, IoT, dan energi terbarukan, para mahasiswa ini telah berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha peternakan bebek di Indonesia. (Polije/Nan/Cecep)