Gandeng Berbagai Pihak, SMKN 2 Batu Siapkan Generasi Muda Hobi Bertani
Batu, Ditjen Vokasi PKPLK – Sebagai negara agraris, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) kompeten yang menangani bidang pertanian. Hal ini karena pertanian merupakan sektor penting yang harus dipenuhi untuk mendukung keberlanjutan pangan manusia.
Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, generasi semakin enggan menggeluti bidang pertanian. Padahal, bidang ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan. Saat ini Indonesia memprioritaskan program ketahanan pangan nasional. Sebagai upaya untuk mendukung program tersebut dan mendukung pertanian berkelanjutan, SMKN 2 Batu, Jawa Timur, pun mengambil peran dengan menggandeng berbagai pihak terkait, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan industri pertanian.
Dengan menggandeng berbagai pihak, sekolah ini berupaya menyiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan bertani, tetapi juga siap menghadapi tantangan industri pertanian modern. Dalam upaya memperkuat pembelajaran berbasis praktik, SMKN 2 Batu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petani lokal, perusahaan agribisnis, dan perguruan tinggi. Melalui kerja sama ini, siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam mengelola pertanian.
Kepala SMKN 2 Batu, Slamet Winarto, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam teknologi produksi benih yang memenuhi standar industri sekaligus memperkenalkan inovasi terbaru di sektor pertanian.
Salah satu bentuk kerja sama yang dijalankan adalah program pelatihan bagi siswa. Dengan pelatihan ini, siswa memperoleh wawasan tentang penggunaan teknologi modern dalam bidang pertanian. Selain itu, mereka juga belajar tentang manajemen usaha tani agar lebih siap berwirausaha setelah lulus.
“Melalui kolaborasi ini, diharapkan muncul generasi muda yang siap mengisi kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor agribisnis, khususnya di bidang benih jagung. Dengan semangat kolaborasi ini, SMKN 2 Batu tidak hanya menjadi institusi pendidikan, tetapi juga pusat inovasi yang berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ucap Slamet.
Dalam program ini, peserta dilibatkan langsung dalam seluruh tahapan proses produksi benih jagung, mulai dari pemilihan varietas unggul, teknik penanaman hingga proses pengolahan pascapanen.
Slamet menekankan bahwa bertani bukan hanya sekadar profesi, tetapi juga peluang masa depan yang menjanjikan. Melalui inovasi dan kerja sama yang luas, SMKN 2 Batu terus mendorong generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan sektor pertanian demi ketahanan pangan Indonesia. (SMKN 2 Batu/Aya/Cecep)