Tingkatkan Kualitas Pembelajaran di LKP, Ditjen Pendidikan Vokasi Teken Kerja Sama dengan TAFE NSW Australia

Tingkatkan Kualitas Pembelajaran di LKP, Ditjen Pendidikan Vokasi Teken Kerja Sama dengan TAFE NSW Australia

Jakarta, Ditjen Vokasi - Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan vokasi, khususnya di lembaga kursus dan pelatihan (LKP), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Technical and Further Education Commission (TAFE), New South Wales (NSW), Australia. TAFE NSW merupakan institusi penyedia pendidikan dan pelatihan di Australia. Pada awalnya institusi ini adalah Sydney Mechanics School of Arts yang didirikan pada tahun 1833.


Kerja sama bilateral antara Indonesia dan TAFE NSW ini merujuk pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (lA-CEPA), yang ditandatangani di Jakarta pada Maret 2019. 


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu langkah untuk berkolaborasi memajukan pendidikan vokasi di kedua negara.


“Kegiatan penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral melalui kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan vokasi antara Indonesia dan Australia,” tutur Dirjen Kiki saat diwawancarai di Jakarta pada Kamis (7-09-2023).


Memorandum kerja sama yang ditandatangani secara desk-to-desk pada 6 September 2023 ini pun memiliki beberapa ruang lingkup. Ruang lingkup kerja sama ini adalah pelatihan pendidik dan peserta didik, pertukaran pendidik dan peserta didik, program pengembangan profesi tenaga kependidikan di luar negeri, serta pengembangan kursus dan pelatihan. Selain itu, terdapat pula pertukaran informasi dan materi akademik, penyelenggaraan konferensi bersama dan pertemuan akademik lainnya, dan bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan bersama untuk memperkuat bentuk kerja sama. 


Dirjen Kiki mengatakan, “Kita wujudkan pendidikan vokasi yang lebih inovatif, khususnya di LKP. Peserta didik maupun instruktur yang berkesempatan pelatihan di TAFE nanti dapat berbagi pengalamannya dan menerapkannya di LKP masing-masing."


Berdasarkan memorandum tersebut, Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menjadi pelaksana dalam kerja sama.


Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, menyatakan bahwa program kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas LKP.


“Dalam kerja sama ini, pengelola lembaga dapat melakukan pertukaran instruktur atau peserta didik agar mendapatkan pengalaman serta ilmu baru dalam pengelolaan SDM berstandar internasional. Selain itu, MoU ini juga memberikan dampak baik untuk peserta didik dan instrukturnya, mereka dapat melakukan up-skilling di sana,” jelas Wartanto. 


Wartanto juga menambahkan bahwa melalui MoU ini, alumni LKP dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di New South Wales University melalui rekognisi pembelajaran lampau (RPL). New South Wales University sendiri sudah melakukan ratusan kerjasama dengan industri di seluruh dunia, hal ini dapat memberikan kualitas dari lulusan peserta didik yang melakukan pembelajaran.


International Study Tours Coordinator of TAFE, Fumi Percival, menyambut kolaborasi ini dan mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia. TAFE akan memfasilitasi peserta didik selama dua minggu, mulai dari tuition fee sampai host family.


“Dalam kolaborasi ini, kami akan memberikan pelatihan kelas bahasa Inggris dan kelas khusus Vocational Education and Training (VET) Hospitality,” ungkap Fumi.


Fumi juga berharap bahwa kerja sama ini dapat memberikan banyak benefit untuk Indonesia dan bersama-sama memajukan pendidikan vokasi di LKP. (Zia/Cecep)