Tingkatkan Kompetensi Guru SMK Seni dan Budaya, BBPPMPV Seni dan Budaya Gelar Upskilling dan Reskilling

Tingkatkan Kompetensi Guru SMK Seni dan Budaya, BBPPMPV Seni dan Budaya Gelar Upskilling dan Reskilling

Sleman, Ditjen Vokasi – Dalam rangka menjawab tantangan pendidikan di era kemajuan zaman dan permintaan industri di bidang seni, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya (BBPPMPV Senbud) menggelar kembali program Upskilling dan Reskilling untuk guru SMK bidang seni dan budaya. 


Pelaksanaan Upskilling dan Reskilling Guru SMK bidang seni dan budaya pada tahun 2024 dibagi menjadi 3 gelombang. Upskilling dan Reskilling untuk gelombang pertama dilaksanakan pada 3 Juni s.d. 10 Juli 2024 dan diikuti oleh 210 peserta yang terbagi ke dalam 12 konsentrasi keahlian. Dua belas konsentrasi keahlian tersebut terdiri atas Desain Komunikasi Visual, Animasi, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Kriya Kreatif Kayu dan Rotan, Kriya Kreatif Keramik, Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi, Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan, Produksi Film, Produksi dan Siaran Program Televisi, Seni Musik Klasik, Seni Musik Pop, dan Seni Tari. 


Pada kesempatan ini, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Wardani Sugiyanto, yang hadir secara daring menyampaikan bahwa pendidikan dalam Merdeka Belajar harus menyenangkan. Dengan rasa yang menyenangkan dan terbuka maka para siswa mampu menghasilkan karya. Ia berharap BBPPMPV Seni dan Budaya dapat terus berkomitmen menyiapkan guru-guru vokasi seni dan budaya.



“Upayakan agar ada sinkronisasi kurikulum dan keterlibatan industri pada proses pelatihan sangat kami butuhkan. Pandu SMK supaya kompetensi lulusannya sesuai dengan harapan industri,” ucap Wardani.


Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Sarjilah, menyampaikan bahwa Upskilling dan Reskilling ini merupakan bentuk tanggung jawab Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan vokasi agar sesuai dengan standar industri. 



Harapannya, melalui program ini, kualitas pengajaran di SMK bidang seni dan budaya akan meningkat secara signifikan. Guru-guru yang lebih terampil dalam teknologi dan metode pengajaran baru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik bagi siswa. Selain itu, dengan pemahaman yang lebih baik tentang tren industri, guru-guru dapat mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan di dunia kerja.


“Kami menyadari bahwa teknologi dan tren di industri seni terus berkembang. Oleh karena itu, guru-guru kita juga harus terus mengembangkan keterampilan mereka agar dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” ucap Sarjilah. (BBPPMPV Senbud/Aya/Cecep)