Tertarik Batik, Devita Fokus pada Kriya Tekstil SMKN 1 Kalasan dan Berencana Mengajar

Tertarik Batik, Devita Fokus pada Kriya Tekstil SMKN 1 Kalasan dan Berencana Mengajar

Sleman, Ditjen Vokasi – Devita, seorang siswa SMKN 1 Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada batik sejak dini. 


Minat Devita terhadap batik tidak hanya sekedar hobi, tetapi telah menjadi sebuah dedikasi yang membawanya fokus dan memilih mendalami Konsentrasi Keahlian Kriya Tekstil di SMKN 1 Kalasan. 

Devita menceritakan ketertarikannya di bidang batik diawali ketika ia sering melihat konten terkait batik di media sosial. Ia mengagumi keindahan motif dari kain-kain batik yang ada di konten tersebut. Ia pun menjadi penasaran tentang proses menghasilkan batik. Hal tersebutlah yang kemudian mendasari Devita memilih Konsentrasi Keahlian Kriya Tekstil di SMKN 1 Kalasan. 

Di SMKN 1 Kalasan, Devita memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan bakat dan pengetahuannya tentang batik. Ia mengungkapkan bahwa proses pembuatan batik yang rumit dan indah telah memikat hatinya untuk mendalami seni ini lebih dalam.

"Batik bukan hanya kain bermotif, tetapi warisan budaya yang kaya makna. Saya belajar banyak tentang teknik pewarnaan, motif, dan sejarah batik di sini. Itu semua membuat saya semakin kagum dengan batik meskipun prosesnya rumit tapi seru” ucap Devita

Tidak berhenti di situ, Devita memiliki rencana besar untuk masa depannya. Ia bercita-cita menjadi pendidik yang dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan batik. 

"Saya ingin berbagi ilmu dan semangat saya dengan anak-anak muda, agar mereka juga bisa menghargai dan melanjutkan warisan budaya kita dan menyesuaikannya dengan perkembangan zaman," katanya penuh semangat.

Guru Kriya Tekstil SMKN 1 Kalasan, Tutik Wahyuningsih, menyampaikan bahwa dalam konsentrasi tersebut ada beberapa kompetensi keahlian yang dipelajari oleh siswa, salah satunya ialah batik. Ia pun memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi dan bakat Devita. 

"Devita adalah contoh siswa yang tidak hanya belajar, tetapi juga hidup dengan apa yang dia pelajari. Cita-citanya yang luhur untuk menjadi pendidik di bidang kriya tekstil ini perlu kita dukung,” ucap Tutik

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kalasan, Suprapto, menuturkan bahwa salah satu fokus dari SMKN 1 Kalasan ialah menyiapkan kompetensi siswa semaksimal mungkin agar ketika sudah keluar dari SMK, para siswa bisa mandiri.

“Mandiri di sini artinya ialah mereka mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat untuk kelanjutan hidup mereka di masa depan. Kita mengupayakan berbagai hal untuk mendukung pengembangan kompetensi siswa,”ucap Suprapto.

Dengan dukungan penuh dari sekolah dan keluarga, Devita terus mengasah kemampuannya dan mempersiapkan diri untuk menjadi pendidik. Kecintaannya pada batik dan dedikasinya untuk berbagi ilmu menunjukkan bahwa dengan tekad dan semangat, siapa pun bisa menggapai cita-citanya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Saya berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengambil studi pendidikan seni atau kriya tekstil, dan kembali untuk mengajar di sekolah-sekolah," ungkapnya. (Aya/Cecep)