Terinspirasi Getuk Tiga Warna, SMKN 3 Magelang Bawakan Tema Busana d’JeLiPat di JMFW 2024

Terinspirasi Getuk Tiga Warna, SMKN 3 Magelang Bawakan Tema Busana d’JeLiPat di JMFW 2024

Tangerang, Ditjen Vokasi – Kemeriahan perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang digelar pada Sabtu (21-10-2023) cukup menyita banyak perhatian. Bagaimana tidak, pagelaran fesyen muslim terbesar di Indonesia ini memang ditunggu-tunggu karena mempertemukan karya busana fesyen muslim se-Indonesia.


Keikutsertaan para desainer kondang dari merek-merek ternama tanah air menjadi salah satu pusat perhatian kita. Mereka membawa koleksi-koleksi fesyen muslim terbarunya untuk dipamerkan di acara JMFW 2024. Tidak hanya itu, dalam pagelaran JMFW 2024, dua belas satuan pendidikan vokasi pun ikut unjuk gigi untuk memamerkan karya-karya busana muslimnya, salah satunya SMKN 3 Magelang, Jawa Tengah.


Pada JMFW 2024, SMKN 3 Magelang membawakan enam koleksi busana d’JeLiPat. Koleksi tersebut terinspirasi dari getuk tiga warna yang merupakan makanan khas Magelang. Sebagai informasi, getuk tiga warna ini merupakan makanan tradisional yang terbuat dari ketela. Sesuai dengan namanya, makanan ini memiliki tiga warna dengan salah satu warna khasnya yaitu pink.


Keindahan warna dari getuk tiga warna ini menjadi salah satu alasan mengapa siswa Jurusan Tata Busana, SMKN 3 Magelang mengadopsinya untuk diimplementasikan ke dalam sebuah busana. 



“Jadi, awalnya kami tertarik dengan makanan khas tradisional Magelang. Dari proses pembuatannya saja sudah menarik perhatian karena harus ditumbuk dan utamanya karena warnanya sangat menarik,” ucap Ana Setia Ayu, siswa Jurusan Tata Busana, SMKN 3 Magelang.


Setelah mendapatkan ide tema, kemudian tiga siswa Jurusan Tata Busana, SMKN 3 Magelang yang terdiri atas Ana Setia Ayu, Intan Maghfiroh, dan Syakira Inez Syahda Ramadhani pun menuangkannya ke dalam sebuah desain busana yang indah. Model feminim art of beat dipilih karena untuk merepresentasikan kelembutan dan keenergikan seorang perempuan.


Keenam desain busana yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada guru pembimbingnya. Setelah tidak ada kendala dalam desain, kemudian keenam desain tersebut diikutsertakan dalam kurasi JMFW 2024. Tidak ada yang membayangkan sebelumnya jika koleksi D’Jelipat SMKN 3 Magelang akan lolos kurasi dan tampil di panggung megah JMFW.


Desain yang telah lolos kurasi kemudian dieksekusi menjadi sebuah busana. Material utama yang digunakan untuk membuat busana tersebut ialah kain linen yang dikombinasikan dengan kain motif celup d’Jelipat yang menjadi produk unggulan SMKN 3 Magelang. Dalam koleksi tersebut, para siswa tidak lupa memberikan detail-detail yang dapat mempercantik busananya. Ada berbagai ragam tusuk hias yang diaplikasikan ke dalam busana.


Total waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan enam baju untuk JMFW 2024 sekitar dua bulan. Banyak pengalaman yang didapatkan para siswi dari ajang fesyen muslim terbesar di Indonesia ini.


“Mental kami menjadi lebih terbentuk karena dalam situasi seperti ini pasti ada rasa yakin dan tidak yakinnya apalagi ini kerja tim di mana kita harus bisa menekan rasa ego dan harus bisa bekerja sama,” ucap Syakira.


Sementara itu, Yuli Hastuti, guru Jurusan Tata Busana, SMKN Magelang, menuturkan bahwa SMKN 3 Magelang baru pertama kali mengikuti JMFW. Pihak sekolah selalu mendorong para siswa-siswinya untuk bisa mengembangkan kualitas kompetensi diri demi masa depan siswa-siswinya.


“Banyak event yang telah kita ikuti, kalau untuk JMFW ini kali pertama karena untuk lolos kurasinya saja sangat ketat. Siswa-siswi kami sangat senang dan semoga ini menjadi batu loncatan mereka untuk menghasilkan karya yang lebih,” ucap Yuli. (Aya/Cecep)