Terima Kasih, Pak Wikan!

Terima Kasih, Pak Wikan!

Jakarta, Ditjen Diksi – “Terima kasih!” Kata-kata inilah yang kerap terujar jelang akhir Mei 2022. Tepatnya pada 21 Mei kala bersua dengan rekan sejawat, ucapan tersebut terlontar dengan sangat tenang. Mimik muka merona dan logat Jawa tak pernah lepas dari tuturan.

 

“Intinya adalah dinamika kepemimpinan,” ujar Wikan Sakarinto, sosok yang menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi pada Mei 2020-Mei 2022.

 

Sang istri pun kala itu dipanggil untuk menemani sang lelaki yang tampak terlihat sangat tegar. “Pada acara ini saya berharap 'I see the future, I'm not going anywhere.’ Saya akan berada di antara Bapak/Ibu semua. Saya mohon maaf. Terima kasih,” tutur Wikan berkaca-kaca.

 

Bagi Wikan, dua tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Ditjen Pendidikan Vokasi amatlah berharga. “Dua tahun saya belajar dengan luar biasa di sini,” ucapnya.

 

Kini, sosok pimpinan ramah itu tengah menapaki langkah berikutnya. “Hidup selalu positif. Saya juga telah merancang hidup masa depan,” ujarnya.

Selesainya tugas Wikan dalam pendidikan vokasi, memang telah membuat ekosistem pendidikan vokasi yang dikembangkannya memberikan pengimbasan dan dampak baik bagi Indonesia.

 

“Penguatan ekosistem pendidikan vokasi ini memang perlu untuk terus dikembangkan. Pendidikan vokasi ini bisa jadi jantung negara, melahirkan beragam inovasi yang mampu dihilirkan ke masyarakat, dan SDM yang terampil,” tutur Wikan.

 

Maka dari itu, beragam program unggulan yang dicetuskan Wikan semasa jabatannya berhasil melahirkan SDM vokasi yang unggul dan kompeten. Secara berkala, program tersebut akan terus dilaksanakan guna mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi yang melahirkan talenta yang mampu berdaya saing global.

 

Sepak terjang Wikan yang pernah menjabat sebagai Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada (UGM) pun lekat dirasakan oleh insan vokasi. Sebagaimana pesan-pesan baiknya agar lulusan vokasi mampu mengembangkan kompetensi, baik soft skill maupun hard skill.

 

“Tidak hanya hard skill, tetapi soft skill juga perlu dibentuk, perlu dikembangkan agar anak-anak kita ini menjadi SDM yang terampil dan agile,” ujarnya.

 

Pesan-pesan baik itu lekat di telinga insan vokasi sebagai motivasi untuk terus menjadi lebih baik dan mempersembahkan yang terbaik bagi pendidikan vokasi.

 

Terima kasih, Pak! Dampak positif pengabdianmu yang terasa hingga di hati masyarakat tak lekang oleh waktu. (Diksi/Tan/AP/NA)