Mengubah Buah Sembolo yang Terlantar Jadi Kekayaan Kuliner, Bolen Sembolo SMKN 2 Godean Jadi Primadona

Mengubah Buah Sembolo yang Terlantar Jadi Kekayaan Kuliner, Bolen Sembolo SMKN 2 Godean Jadi Primadona

Sleman, Ditjen Vokasi – Buah bisbul atau yang biasa dikenal dengan buah sembolo adalah salah satu jenis buah yang sering kali terabaikan dan jarang dikenal masyarakat luas. Buah sembolo sendiri memiliki tekstur yang lembut dan manis serta memiliki aroma yang sangat harum ketika buah tersebut masak. 


Di beberapa daerah, buah ini cukup terkenal, tetapi popularitasnya tidak setara dengan buah-buahan lainnya. Banyak buah sembolo yang terbuang sia-sia karena masyarakat belum mengetahui cara memanfaatkannya. Bahkan, masih ada masyarakat yang belum tahu kalau ternyata buah tersebut dapat dikonsumsi. Kondisi inilah yang menyebabkan banyak buah bisbul busuk begitu saja dan cukup mencemari lingkungan. 


Kondisi ini pun dimanfaatkan oleh siswa Konsentrasi Keahlian Tata Boga, SMKN 2 Godean, Sleman, Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta, dengan mengolah buah sembolo atau bisbul menjadi produk bolen sembolo yang berkualitas. 


Siswa-siswa SMKN 2 Godean melihat peluang untuk mengolah buah bisbul menjadi produk yang bernilai tinggi. Dengan bimbingan dari guru-guru Konsentrasi Keahlian Tata Boga, mereka mengembangkan resep bolen sembolo, sebuah produk roti bolen yang diisi dengan buah sembolo. Inovasi ini tidak hanya memberi nilai tambah pada buah yang selama ini terlantar, tetapi juga menghasilkan produk kuliner yang lezat dan berbeda dari biasanya. 


Kepala SMKN 2 Godean, Theresia Susilorini, menyampaikan bahwa pemanfaatan buah sembolo ini menjadi salah satu langkah nyata yang dilakukan oleh SMKN 2 Godean dalam pelestarian dan pemanfaatan lingkungan yang berkelanjutan. Selain menciptakan inovasi kuliner, pemanfaatan buah sembolo yang sebelumnya terbuang juga berdampak positif pada lingkungan.


“Dengan memanfaatkan buah yang banyak berserakan, para siswa berkontribusi dalam mengurangi limbah buah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara maksimal,” ucap Susilorini.


Senada dengan itu, Handartiningsih, Ketua Konsentrasi Keahlian Tata Boga, SMKN 2 Godean, menuturkan bahwa buah yang sebelumnya dibiarkan berserakan dan tidak dimanfaatkan ini kini menjadi bahan baku produk unggulan yang memikat banyak orang. Bolen sembolo memiliki rasa unik dengan perpaduan adonan roti yang lembut dan isian manis buah sembolo. 


Cita rasa ini menjadi daya tarik tersendiri yang membuat produk ini semakin diminati, tidak hanya di kalangan siswa, tetapi juga oleh masyarakat luas yang mulai tertarik untuk mencicipinya. Bolen sembolo kini menjadi primadona, tidak hanya karena keunikan bahan bakunya, tetapi juga karena kualitas dan rasa yang dihasilkan.


“Aroma wangi yang menggiurkan dari bolen sembolo ini dihasilkan dari aroma buah sembolo itu sendiri sehingga kami tidak perlu menambahkan bahan pewangi untuk membuat aroma produk ini lebih menggiurkan,” ucap Handartiningsih. 


Sementara itu, Panji Arya Pamungkas, siswa kelas XI Tata Boga, SMKN 2 Godean, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ia mengolah boleh dari buah sembolo. Banyak alternatif bahan lain yang bisa digunakan untuk menghasilkan produk kuliner yang berkualitas. Selain itu, dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia juga bisa menjadi sarana dalam menjaga keseimbangan lingkungan. 


“Melalui pengolahan buah sembolo menjadi bolen sembolo juga menjadi bagian dari kami mengenalkan bahwa di lingkungan kita terdapat banyak sumber daya alam yang bisa diolah untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Ini juga bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan,” ucap Panji. (Aya/Cecep)