Tenaga Ahli Prancis Siapkan Modul Pembelajaran Renewable Energy dan Cybersecurity untuk SMK
Cimahi, Ditjen Vokasi - Dalam rangka menindaklanjuti rencana kerja sama, CMQ Civil and Engineering Prancis mengunjungi beberapa satuan pendidikan vokasi dan unit kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi di Cimahi dan Bandung, Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi praktik baik dalam menyusun modul pembelajaran bagi SMK di Indonesia, khususnya tentang renewable energy (energi terbarukan) dan cybersecurity (keamanan siber).
Melihat kondisi terkini, isu terkait energi terbarukan dan keamanan siber pun menjadi topik yang marak diperbincangkan. Maka dari itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui kerja sama dengan CMQ Civil and Engineering Prancis pun turut mempersiapkan murid SMK dalam penguasaan kompetensi tersebut.
Pembuatan modul oleh tenaga ahli Prancis melalui CMQ Civil and Engineering pun dimulai pada 14 Mei 2024. Diskusi modul ini terselenggara di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), Cimahi, Jawa Barat.
Dalam sambutan pada sesi diskusi, Kepala Bagian Tata Usaha BBPPMPV BMTI, Wanto, mengungkapkan bahwa ini merupakan langkah yang bagus untuk membantu pembelajaran di SMK.
“Di BMTI pun ada laboratorium renewable energy sebagai bentuk kerja sama dengan Schneider. Maka dari itu, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk penyusunan modul,” ujar Wanto.
Sebagai perwakilan dari CMQ Prancis, Manuel Azibi menyebutkan bahwa pembuatan modul pembelajaran untuk SMK ini merupakan salah satu bentuk dana hibah dari pemerintah Prancis. Manuel pun berharap bahwa kolaborasi baik ini dapat memberikan dampak yang besar terhadap pembelajaran di SMK di Indonesia.
“Hasil diskusi ini berupa 5 buku tema renewable energy, 3 buku energy management, dan juga peralatan SCADA yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SMK,” ungkap Manuel.
Tak hanya pembuatan modul di BMTI, tenaga CMQ Prancis pun mengunjungi SMKN 1 Cimahi dan Politeknik Manufaktur Bandung. Menurut Manuel, SMKN 1 Cimahi dapat menjadi pilot project terkait aplikasi pembelajaran berbasis AR dan VR untuk siswa bidang elektronika.
Manuel menjelaskan, “Schneider juga sedang membuat aplikasi pembelajaran berbasis AR dan VR dan SMKN 1 Cimahi sangat cocok untuk menjadi pilot project pengembangan aplikasi tersebut.”
Kepala SMKN 1 Cimahi, Agus Priyatmono, menyambut baik kedatangan para tenaga ahli Prancis. Hal tersebut selaras dengan visi SMKN 1 Cimahi yang turut mempersiapkan SDM berkompetisi global. Menurut Agus, dengan para delegasi melihat langsung pembelajaran di SMK dapat membantu mereka dalam menyusun modul.
“Selain itu, kebetulan saat ini pun terdapat pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Provinsi Jawa Barat. Maka, CMQ Prancis dapat melihat langsung karya siswa SMKN 1 Cimahi di bidang cybersecurity dan elektronika,” ungkap Agus.
Nicolas Defay sebagai salah satu delegasi dan tenaga ahli Prancis pun trut tertarik dengan jumlah siswi yang menekuni bidang teknologi. Menurutnya, hal ini dapat menjadi daya tarik untuk menambah perempuan dalam bidang teknologi.
“Cukup berbeda dengan di La Reunion Prancis. Dengan melihat fenomena ini, siswi SMK di Indonesia memiliki peluang yang besar juga untuk bekerja di bidang teknologi,” pungkas Defay. (Zia/Cecep)