“TefaGrow”, PBL Politani Pangkep Produksi Sayuran Berkualitas

“TefaGrow”, PBL Politani Pangkep Produksi Sayuran Berkualitas

Pangkajene Kepulauan - Ditjen Vokasi - Pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL) yang diterapkan di perguruan tinggi vokasi tidak hanya memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendalami ilmu pengetahuan, tetapi juga mendorong kreativitas mahasiswa untuk menghasilkan berbagai produk inovasi. Salah satunya adalah produk sayuran berkualitas yang diberi nama “TefaGrow”.


TefaGrow merupakan merek dari berbagai produk sayuran semi-hidroponik yang diproduksi oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH), Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) melalui PBL Produksi Sayuran Hidroponik. Produk-produk TefaGrow ini merupakan  sayuaran daun berbasis hidroponik dalam green house sederhana. Metode tersebut dapat menghasilkan sayuran semi-hidroponik yang minim penggunaan pestisida dan pupuk daun. Suplai nutrisi pertumbuhan tanaman benar-benar hanya dari media tanam berupa larutan hara yang dialirkan dalam air sehingga produk sayuran yang dihasilkan sangat berkualitas.


“Usaha ini bernama TefaGrow sebagai  brand image yang menunjukkan usaha berawal dari lahan pembelajaran yang akan terus tumbuh dan berkembang,” kata Ketua Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Politani Pangkep, Kafrawi.


Sayuran segar yang dihasilkan dari TefaGrow tersebut kemudian  dikemas secara higienis dan menarik bagi konsumen. Selain dipesan oleh warga kampus, produk sayuran dari TefaGrow juga mulai banyak diminati konsumen dari luar kampus.


Masih menurut Kafrawi, kegiatan ini melibatkan delapan mahasiswa Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura dari angkatan 2022 dan 2023, yang aktif dalam setiap tahap produksi. Kegiatan PBL ini juga dinilai sangat relevan dengan kebutuhan industri pertanian saat ini.


“Kegiatan ini kita tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan wirausaha. Mahasiswa belajar dan melakukan semua proses produksi sayuran segar, mulai dari tahap persiapan, instalasi, penyemaian, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pascapanen,” ujarnya.


Sementara itu, Muh. Dzulkifly Ashan, selaku Manajer Project mengungkapkan bahwa kegiatan PBL TefaGrow telah berhasil memberikan daya tarik kepada mahasiswa untuk memulai bertanam hidroponik. 


“PBL memberikan ruang waktu yang lebih fleksibel dan dampak nyata kepada mahasiswa karena mereka harus senantiasa mengecek dan merawat tanaman agar tetap tumbuh dengan baik hingga panen,” paparnya.


Dzulkifly berharap agar dapat dilakukan perluasan green house untuk meningkatkan produksi dan menjawab jumlah permintaan konsumen yang semakin meningkat. 


“Selanjutnya, kegiatan ini diharapkan mampu diberikan ruang untuk membuka peluang usaha dan bisnis yang lebih besar lagi,” harapnya. 


Selain meningkatkan produksi, scale-up green house  perlu dilakukan dalam rangka integrasi sistem IoT untuk pengontrolan pertanaman hidroponik yang lebih baik lagi. Kegiatan PBL TefaGrow Prodi TPTH Politani Pangkep menjadi contoh nyata inovasi dan pengembangan keterampilan bagi mahasiswa dalam bidang pertanian modern. (Politani Pangkep/Nan/Cecep)