PKBM Sakila Kerti Terus Mendorong Peluang Kerja Sama Pemberdayaan Masyarakat
Tegal, Ditjen Vokasi PKPLK - Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Sakila Kerti, Kota Tegal, Jawa Tengah terus berupaya membuka peluang kerja sama terkait pendidikan nonformal dan pemberdayaan masyarakat dengan berbagai pihak. PKBM yang pada awalnya didirikan 14 tahun lalu untuk memfasilitasi pendidikan warta Terminal Tegal ini memang dikenal dengan keaktifannya.
Dr. Yusqon selaku pendiri PKBM Sakila Kerti mengungkapkan bahwa pada dasarnya PKBM tersebut didikan memang bertujuan untuk memberikan hak pendidikan pada setiap orang tanpa terkecuali. Untuk itulah, ia berupaya menjangkau berbagai pihak untuk berkolaborasi memfasilitasi pemberian pendidikan untuk kelompok masyarakat yang dimarjinalkan.
“Bahkan kami kami membuka peluang bekerjasama dengan Lapas Kelas IIB Brebes untuk memberikan pendidikan pada warga binaan. Dengan memberikan akses pendidikan pada mereka, kita tidak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga memberikan harapan baru bagi para warga binaan untuk memperbaiki diri,” kata Yusqon.
Upaya tersebut dibuktikan Sakila Kerti dengan menandatangani perjanjian kerja sama pada tahun lalu dengan Kepala Lapas IIB Brebes. Kerja sama tersebut berbarengan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024/2025.
“Tujuan utama kami tidak lain memberikan kesempatan belajar bagi warga binaan pemasyarakatan di Lapas Brebes. Hal ini sejalan dengan amanat UUD 1945 Pasal 31 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan,” lanjut Yusqon.
Tindak lanjut dari kerja sama tersebut dilakukan dengan memberikan pelayanan beragam paket pendidikan kepada warga binaan, mulai dari paket A (setara SD), B (setara SMP), C (setara SMA/SMK), hingga paket D (keterampilan khusus). Selain itu, warga binaan juga diberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
“Pelatihan keterampilan tersebut akan dapat berguna setelah mereka bebas nanti. Ke depan kami ingin program ini berlanjut dan meluas untuk berbagai kalangan masyarakat,” terang Yusqon.
Beberapa program keterampilan yang pernah diselenggarakan Sakila Kerti termasuk dengan mengundang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tegal, Meiwan Dani Ristanto. Ia memberikan pelatihan jurnalistik dan penulisan opini. Pelatihan ini dianggap akan dapat menyalurkan uneg-uneg warga binaan yang mungkin tidak tersalurkan. Benar saja, beberapa tulisan warga binaan pasca-pelatihan tersebut, bahkan dimuat di media massa lokal.
Tidak hanya menyangkut pendidikan, Sakila Kerti juga pernah berkolaborasi dengan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Kota Tegal untuk memberikan edukasi pencegahan stunting dan perbaikan gizi ibu, bayi, dan anak balita.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi yang sehat dan bergizi bagi perkembangan anak-anak. Dihadiri oleh ibu-ibu dari berbagai kalangan, termasuk orang tua, siswa PAUD dan Taman Kanak-kanak TBM-PKBM Sakila Kerti,” terang Yusqon mengungkapkan bahwa mereka selalu membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak untuk kemajuan masyarakat. (Esha/Dani)