Sukses Tingkatkan Kompetensi, Pengajar Vokasi Siap jadi Agen Gastronomi Prancis
Depok, Ditjen Vokasi - Kompetensi pengajar vokasi bidang kuliner kini semakin meningkat, khususnya pada bidang gastronomi Prancis. Melalui program Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Culinary Teaching, puluhan guru vokasi mampu mengembangkan keterampilan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan vokasi.
Program ini merupakan wujud kemitraan Indonesia dan Prancis. Kerja sama yang terjalin adalah kolaborasi antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) dengan Institut Francais d’Indonesie dan Institut Disciples Escoffier.
Pada penutupan Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Culinary Teaching pada 22 November 2024 di BBPPMPV Bispar, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, memberikan apresiasi penuh kepada pemerintah Prancis dan mitra industri yang menunjang kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia.
“Pelatihan ini bukan hanya transfer ilmu, tapi juga pengembangan diri. Para pengajar vokasi pun akan mendapatkan sertifikasi yang dapat diakui,” tutur Tatang.
Tatang pun berpesan agar peserta ToT ini mampu memberikan motivasi kepada para siswa di satuan pendidikan vokasi setelah masa pelatihan usai. Hal senada pun disampaikan oleh Ari Wibowo Khurniawan selaku Kepala BBPPMPV Bispar. Menurut Ari, pengajar vokasi adalah mentor yang membangun kemajuan di industri kuliner.
Ari mengungkapkan, “Para peserta ToT adalah agen besar untuk meningkatkan gastronomi Prancis dalam menciptakan inovasi dan memperluas semangat belajar siswa.”
Transformasi Pendidikan Vokasi
Sebagai mitra strategis pendidikan vokasi, Prancis turut mendorong transformasi pendidikan vokasi di Indonesia. Kesuksesan kolaborasi ini memberikan dampak yang besar pada kualitas pengajar vokasi. Jules Irrmann, Direktur Institut Français Indonésie (IFI), menyampaikan komitmennya dalam mendukung transformasi pendidikan vokasi.
“Program ToT merupakan salah satu implementasi yang paling terlihat dari kolaborasi antara kedua negara di bidang pendidikan vokasi. Hal ini pun mendukung strategi nasional di kedua negara,” jelas Jules dalam sambutannya.
Jules pun mengungkapkan bahwa dampak penguatan kompetensi pengajar vokasi akan mendorong terwujudnya Indonesia Emas 2045. Menurutnya, peran guru sangat esensial untuk mendukung Indonesia Emas. Dengan para pengajar yang kompeten akan mampu mempersiapkan lulusan vokasi yang berdaya saing global.
Sebagai informasi, program pelatihan yang berlangsung pada 7 Oktober s.d. 22 November 2024 ini melibatkan 48 peserta yang terdiri atas widyaiswara BBPPMPV Bispar Departemen Boga, guru sekolah menengah kejuruan (SMK), instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP), dosen perguruan tinggi vokasi (PTV), serta chef profesional.
Pelatihan selama 7 minggu ini memberikan dampak yang besar pada guru dengan membuka kelas cookery dan pastry. Salah satu guru yang merasakan dampaknya adalah Adi Setyobudhi dari SMKN 1 Bawen, Semarang, Jawa Tengah. Sudah menjadi guru vokasi selama beberapa tahun, program pelatihan gastronomi ini memberikan angin segar untuk meningkatkan kompetensi.
“Pelatihan ini memberikan pengalaman dan sangat berharga, baik dari segi teori atau praktik. Saya banyak belajar hal baru tentang gastronomi Prancis dan materinya juga aplikatif,” terang Adi yang mengikuti kelas cookery.
Menurut Adi, pengalaman berharga ini memberikannya motivasi untuk mengembangkan pembelajaran di SMK tempatnya mengajar. Pelatihan ini pun tidak hanya menambah pengetahuan tentang masakan Prancis, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai bagaimana cara mengajarkan keterampilan ini dengan cara yang efektif kepada siswa. (Zia/Cecep)