Sudah Terbit, 27 SK Program D-2 Jalur Cepat!

Sudah Terbit, 27 SK Program D-2 Jalur Cepat!

Jakarta, Ditjen Diksi -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) menerbitkan 27 Surat Keputusan (SK) Izin Pembukaan Program Diploma Dua (D-2) Jalur Cepat. Penerbitan SK ini merupakan bagian dari Program SMK D-2 Jalur Cepat untuk menjawab tantangan persoalan dunia kerja dan industri di Indonesia.

 

Penyerahan SK dilakukan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto kepada perwakilan politeknik  yang sudah membuka Program D-2 Jalur Cepat, di antaranya Politeknik Negeri Jakarta dan Politeknik Negeri Bali. Adapun totalnya ada 16 politeknik dengan 27 program studi, yang meliputi sejumlah bidang, yakni teknik, administrasi, perhotelan, dan sebagainya.

 

"Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena Kemendikbudristek menerbitkan 27 SK pembukaan Program D-2 Jalur Cepat. Peluncuran 27 Program studi D-2 Jalur Cepat sesungguhnya juga menjadi kabar baik bagi pelajar lulusan SMK di seluruh Indonesia,”  kata ujar Wikan.

 

Untuk mengembangkan Program D-2 Jalur Cepat tersebut, perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi (PTPPV) memang harus berkolaborasi dengan SMK dan  juga dengan industri. Tujuannya agar para lulusan benar-benar kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri.

 

Wikan mencontohkan pembukaan program D-2 Jalur Cepat teknik instalasi listrik dan metalurgi di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang  salah satu tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja para industri baterai di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah. Untuk membuka program ini, PNUP bekerja sama dengan sejumlah SMK dan juga industri di kawasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil yang sangat dibutuhkan saat ini.

 

Wikan berharap, dalam waktu dekat akan lebih banyak lagi politeknik di Indonesia yang membuka program studi D-2 Jalur Cepat untuk mengisi  piramida tenaga kerja di Indonesia. "Sebenarnya ada 15 lagi. Jadi, targetnya di tahun ini ada 42 program studi D-2 Jalur Cepat, " tuturnya.

 

Adapun Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya  (PPNS), Eko Julianto mengatakan, sebagai program pendidikan vokasi yang terintegrasi, Program D-2 Jalur Cepat menjadi terobosan untuk mengisi kebutuhan tenaga terampil di Indonesia yang integratif karena mengolaborasikan politeknik, SMK, dan juga industri.

 

PPNS sendiri termasuk salah satu politeknik yang menerima SK pembukaan Program D-2 Jalur Cepat untuk teknik pengelasan dan fabrikasi. Menurut Eko,  saat ini kebutuhan tenaga ahli di bidang pengelasan cukup tinggi, terutama tenaga ahli yang tidak hanya menguasai teknik pengelasan, namun juga kemampuan manajerial serta komunikasi yang baik. “Ini bisa dipenuhi melalui D-2 Jalur Cepat ini," pungkasnya. (Diksi/Nan/AP/NA)