SNMPTN 2021 Sertakan 351 Prodi Sarjana Terapan
Ditjen Diksi – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto telah mengumumkan dibukanya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 melalui “Sosialisasi SNMPTN & SNMPN Penerimaan Mahasiswa Baru 2021” yang disiarkan secara live pada kanal Youtube Direktorat Jenderal Pendidkan Vokasi (15/1). “Saya sampaikan tahun ini ada 351 prodi (program studi, red) sarjana terapan (D4) yang akan disertakan dalam SNMPTN 2021. Prodi ini terbagi dua, yakni 298 prodi yang diselenggarakan politeknik, dan 53 prodi yang diselenggarakan universitas, institut, dan akademi (unista),” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Wikan turut menjelaskan profil sarjana terapan yang mencakup pembelajaran praktikal sebanyak 60 persen l, dan teori 40 persen. “Tangan kanan memegang ijazah, sertifikat kompetensi, dan Bahasa Inggris, sedangkan tangan kiri menghasilkan produk nyata,” jelasnya.
Adapun untuk input sarjana terapan, bisa berasal dari lulusan SMK, SMA, maupun MA. Selain itu, pada semester 7 atau 8 mahasiswa akan diwajibkan magang di industri. “Kemudian memungkinkan satu semester untuk Kampus Merdeka, misalnya untuk pengabdian masyarakat,” terang Wikan.
Wikan menambahkan, Ditjen Pendidikan Vokasi juga tengah mendesain kolaborasi D4 dengan S2 terapan dari dalam dan luar negeri, misalnya di Jerman dan Korea. Di samping itu, “Kami juga tengah mengembangkan SMK fast track dan upgrading D3 menjadi D4,” jelasnya.
Terlebih, dengan rancangan paket “link and match 8+1”, maka kurikulum pendidikan sarjana terapan akan sinkronisasi dengan pihak industri, pihak industri mengajar rutin, mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui industri, riset terapan yang menghasilkan produk nyata, hingga pihak industri yang siap menyerap lulusannya. Selain itu, Wikan berharap kepada calon peserta seleksi agar memilih prodi yang sesuai dengan keinginanya. “Tentukan dulu mau jadi apa ke depan, bahagia tidak. Di situlah passion akan tergambar. Kalau belum mengerti, silakan kunjungi laman kampus seluruh Indonesia,” terangnya.
Senada dengan Wikan, Budi Prasetyo selaku Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) turut menegaskan kepada calon peserta seleksi bahwa memilih sarjana ataupun sarjana terapan sama baiknya. “Ini bukan pertama jalur D4 atau sarjana terapan sudah bergabung di LTMPT. Tahun lalu sudah ada 8 politeknik, sedangkan sekarang sudah ada 40 politeknik dan 12 Unista. Adapun sosialisasi sudah dilakukan sejak Desember 2020, serta bisa diunduh di laman www.ltmpt.ac.id,” jelasnya.
Budi pun menjelaskan bahwa LTMPT merupakan lembaga penyelenggara tes yang tetap, kredibel, proposional, efisien, dan efektif yang terus meningkatkan kualitas. “LTMPT mengelola dan mengolah data calon mahasiswa. Kami hanya memfasilitasi dan membantu memilih calon mahasiswa unggul,” terangnya.
Menyoal kuota penerimaan, jalur SNMPTN dapat menerima minimum 20 persen (biaya ditanggung pemerintah), Seleksi Bersama Masuk Pergururan Tinggi Negeri (SBMPTN) minimal 40 persen (berdasarkan hasil ujian tulis berbasi komputer/UTBK dan kriteria lain dengan biaya dari peserta dan subsidi), dan seleksi mandiri maksimal 30 persen (dapat menggunakan hasil UTBK). Sedangkan untuk PTN berbadan hukum, SBMPTN minimum 30 persen dan seleksi mandiri maksimum 50 persen.
Pendaftaran SNMPTN 2021 akan berlangsung tanggal 15 - 24 Februari 2021, sedangkan pengumuman hasilnya pada Maret 2021. “Adapun bagi yang telah dinyatakan lulus SNMPTN, akan ditolak untuk masuk SBMPTN,” ujar Budi.
Tercatat, sebanyak 74 universitas dan institut, 40 politeknik (283 prodi), dan 12 PT KIN akan turut serta pada SNMPTN dan SBMPTN 2021. Karenanya, setiap sekolah dan siswa yang mengikuti SNMPTN 2021 harus memiliki akun LTMPT dengan waktu pendaftaran pada 4 Januari-1 Februari 2021. Adapun untuk registrasi akun LTMPT untuk UTBK-SBMPTN pada 7 Februari -12 Maret 2021.
“Kalau tahun 2020 sudah punya akun LTMPT, tidak perlu membuat lagi. Selain itu, setiap calon peserta SNMPTN 2021 dapat memilih dua program, namun salah satunya harus berasal dari provinsi yang sama,” ujar Budi.
Adapun untuk jadwal pendaftaran UTBK-SBMPTN akan berlangsung pada 15 Maret-1 April 2021. Sedangkan pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 akan dilakukan dalam dua gelombang, yakni pada 12-18 April 2021 dan 26 April-2 Mei 2021, yang hasilnya akan diumumkan pada 14 Juni 2021.
Selain itu, bagi siswa pendaftar dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan via skema Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang dapat dilihat detailnya pada laman https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id.
Sementara itu, Zainal Arif selaku Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Indonesia menyatakan rasa terima kasihnya karena seluruh prodi D4 politeknik dapat bergabung dalam SNMPTN 2021. Terkait Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) 2021, dirinya kembali mengingatkan agar calon peserta dan sekolah mendaftar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Beberapa jalur penerimaan mahasiswa baru untuk jenjang D3 tersebut, yaitu SNMPN, SBMPN, dan jalur mandiri yang diselenggarakan masing-masing politeknik. “Yang terpenting dalam penerimaan SNMPN 2021 ini tidak dikenakan biaya pendaftaran,” ujarnya.
Pembukaan SNMPN 2021 sendiri telah dimulai sejak 11 Januari-19 Maret 2021. Setelah itu terdapat proses verifikasi pada 18 Januari-26 Maret 2021, sedangkan pengumuman hasil seleksi pada 6 April 2021. “Untuk SNMPN diperuntukkan bagi lulusan sekolah tahun 2021, sedangkan lulusan 2019 dan 2020 bisa ikut SBMPN atau jalur mandiri. Adapun detailnya dapat dilihat lewat www.snmpn.politeknik.or.id,” pungkas Zainal. (Diksi/AP/AS)