SMKN 5 Jember Hasilkan Benih Unggul Standar Industri melalui Kerja Sama Indonesia-Belanda

SMKN 5 Jember Hasilkan Benih Unggul Standar Industri melalui Kerja Sama Indonesia-Belanda

Jember, Ditjen Vokasi - Wujud keterikatan industri dengan sekolah adalah dari adanya pengembangan teaching factory (Tefa). SMKN 5 Jember menjadi bukti nyata bahwa dengan menggandeng industri, pembelajaran di SMK dapat berjalan sesuai dengan standar industri. Program ini pun menandai bentuk kerja sama Indonesia dengan Belanda sebagai program revitalisasi SMK pendanaan VegImpact NL.


Dalam rangka program revitalisasi SMK, khususnya di bidang pertanian, SMKN 5 Jember memiliki 21 screen house untuk Jurusan Agribisnis. Dengan adanya screen house ini, siswa dapat belajar secara mandiri dan mencapai hasil panen yang lebih baik.


Di lapangan, Tefa Pemuliaan dan Pembenihan Tanaman (PPT) dikelola oleh siswa secara langsung. Melalui pembagian kelompok per kelas, siswa bertanggung jawab terhadap benih yang ditanam, khususnya benih melon.


“Tefa ini adalah tempat kami belajar untuk mempersiapkan diri menjadi pekerja yang kompeten atau bahkan berwirausaha karena dididik dengan budaya industri,” tutur Alvin Wahdani Mufid sebagai salah satu siswa penerima benefit kerja sama Indonesia-Belanda.


Alvin pun mengaku bahwa ia bisa merasakan terjun langsung seperti apa proses produksi benih sesuai SOP industri. Proses produksi tersebut dimulai dari persiapan lahan, persemaian benih dan penanaman, pemeliharaan, panen, sampai dengan uji mutu.


Dalam menciptakan pembelajaran yang komprehensif, Kepala SMKN 5 Jember, Kumudawati, mengungkapkan bahwa Tefa berfokus pada produksi dan bisnis.


“Tefa ini sangat memiliki keterlibatan dengan industri. Dengan begitu siswa di SMKN 5 Jember memiliki keterampilan, sikap, dan budaya kerja industri sehingga nantinya siap kerja,” tutur Kumudawati selaku Kepalah SMKN 5 Jember.


Kumudawati pun menegaskan bahwa salah satu dampak dari kerja sama Indonesia dengan Belanda adalah peningkatan kompetensi guru melalui magang di industri. Dengan begitu, guru yang sudah magang dapat menerapkan ilmu ke peserta didik. Industri yang turut berperan dalam revitalisasi SMKN 5 Jember adalah perusahaan benih, PT Bintang Cahaya Asia.


Berdasarkan penjelasan dari Direktur PT Bintang Cahaya Asia, Slamet mengatakan bahwa bentuk kerja sama tersebut adalah penyelarasan kurikulum dan pembelajaran berbasis industri. 


Slamet menambahkan, “Kami pun membuka praktik kerja lapangan (PKL) untuk siswa dari SMKN 5 Jember. Bahkan, menerima lulusan SMKN 5 Jember untuk bekerja bersama kami.”


Kerja sama tersebut menjadi tahap awal di mana kedua lembaga tersebut berkomitmen dalam revitalisasi SMK melalui Tefa. Proses Tefa tersebut berdasarkan job order dari industri dengan penerapan SOP produksi benih sesuai dengan industri.


Berdasarkan keseriusan dan komitmen yang tinggi, SMKN 5 Jember berhasil melampaui target dari industri dalam produksi benih. SMKN 5 Jember memproduksi 15 gr benih per melon, berbeda 5 gr lebih banyak yang ditargetkan oleh industri yaitu 10 gr per melon. 



Ahmad Muhid selaku Ketua Komli PPT turut membimbing pembelajaran berbasis produksi dan bisnis di SMK. Ia menyampaikan bahwa ketika panen melon, hasil produksi benih diberikan untuk industri sementara daging melon menjadi peluang bisnis dan dibuat slice buah.


“Kami dalam satu hari bisa menghasilkan Rp2 juta untuk slice buah yang terjual serta Rp2,5 juta untuk benih yang diberikan kepada industri,” ungkap Muhid. 


Muhid juga menyampaikan bahwa Tefa di PPT menumbuhkan jiwa leadership siswa. Hal tersebut dikarenakan dalam pelaksanaanya, siswa diberi tanggung jawab untuk membimbing adik kelas. Dengan begitu, informasi produksi di Tefa tersebut akan turun temurun sehingga terus berlanjut. (Zia/Cecep)