SMKN 4 Surakarta : Tingkatkan Kelas Industri, Siap Bangun Desa
Surakarta, Ditjen Diksi – Sebagai salah satu sekolah penerima dana bantuan program Center of Exellence (CoE) 2020, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Surakarta, Jawa Tengah, telah menyiapkan berbagai langkah strategis. Di antaranya adalah fokus pada keunggulan-keunggulan yang ada di kompetensi keahlian tata kecantikan kulit dan rambut sebagai pusat pelatihan, serta meningkatkan kualitas pembelajaran dengan kelas industri, baik L’oreal maupun Larissa Skin Care dengan menggunakan pengembangan kurikulum berbasis model pembelajaran PBJL.
Selain itu, “Kami juga akan mengimbaskan ke kompetensi yang lain di SMKN 4 Surakarta, yaitu tata boga, tata busana dan perhotelan maupun sekolah-sekolah pariwisata yang lainnya,” ujar Kepala SMKN 4 Surakarta Wening Sukmanawati.
Wening pun menjelaskan gambaran umum SMKN 4 Surakarta pada saat ini yang tengah dalam proses ke jenjang lebih unggul setelah masuknya program CoE kompetensi keahlian tata kecantikan kulit dan rambut, semisal infrastruktur dan alat praktik sudah ditata sesuai dengan kebutuhan DUDI, serta melakukan pengembangan kurikulum yang menyenangkan peserta didik.
Selain memiliki infrastruktur dan sarana memadai, sekolah ini juga menjadi pusat pelatihan bagi SMK pariwisata se-Indonesia. “Dalam waktu dekat SMKN 4 Surakarta juga akan mengimbas sekolah membangun desa dalam hal pembimbingan anak putus sekolah atau yang belum mempunyai keterampilan untuk membuka usaha atau bekerja ke usaha usaha yang ada di daerahnya,” tutur Wening.
Tak heran, minat calon siswa dari tahun ke tahun untuk masuk ke seolah ini terus mengalami peningkatan. “Ini dikarenakan memang proses pembentukan soft skill dan hard skill yang benar-benar siap kerja yang kita tawarkan pada masyarakat. Lalu, keterserapan lulusan di DUDI hampir 100 persen terserap sebelum anak lulus, sehingga anak sudah proses masa tunggu. Bahkan, DUDI minta tenaga kerja di SMKN 4 Surakarta kekurangan karena sudah terserap semua,” terang Wening.
‘Link and Match’
Adapun menyoal kerja sama, tambah Wening, sekolah ini telah melibatkan industri dan dinas pendidikan provinsi untuk menyiapkan kelas industri dengan output berupa kurikulum implementasi yang mendukung terciptanya “link and match” antara sekolah dengan industri. “Pengelolaan bersama dengan industri ini dilakukan agar tercipta iklim belajar yang menjamin mutu pendidikan peserta didik, mudah membentuk siap mental dan etos kerja, serta mudah beradaptasi dengan memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan industri,” jelasnya.
Meski demikian, tutur Wening, SMKN 4 Surakarta masih perlu meningkatkan “link and match” dengan dunia industri, usaha maupun kerja, baik untuk pemilihan DUDI ataupun bentuk kerja sama yang mencakup penyelarasan kurikulum, magang siswa, magang guru, guru tamu, dan rekrutmen. Karenanya, pihak sekolah akan bergerak aktif di semua bidang keahlian menjaring mitra sebanyak-banyaknya, serta melakukan sinkronisasi/penyelarasan kurikulum dengan DUDI lebih tajam lagi. “Tidak sebatas MoU, tapi perlu dilakukan audit semua hal yang dibutuhkan, di antaranya kualitas guru produktif, serta sarana dan prasarana di sekolah apakah sudah benar-benar sesuai dengan standar DUDI,” terangnya.
Di samping itu, Wening juga menyebutkan tantangan yang kini dihadapi sekolah, yakni membuat ruang/lab SAS (self access study) yang bisa digunakan siswa untuk pembelajaran dan meningkatkan kompetensinya di bidang teknologi informasi guna mendukung kompetensi keahliannya masing-masing. Karenanya, “Kami juga akan meningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di bidang IT,” ujarnya.
Seiring pengembangan pendidikan vokasi ke depan, Wening juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar memberikan banyak bantuan berupa fisik sekolah, kurikulum yang memadai, serta memberikan wadah bagi guru dan peserta didik untuk selalu mendapat kesempatan belajar bersama industri. “Pemerintah juga harus siap dengan banyaknya permintaan para sekolah calon unggulan yang akan memajukan kualitasnya. Karena maju bukan untuk sekoah tertentu, tapi maju untuk anak bangsa yang mengaharapkan kita menjadi pioneer dalam menentukan masa depannya,” pungkasnya. (Diksi/AP)