SMKN 3 Boyolangu Produksi Bak Truk Sampah Sebagai Penerapan Project Based Learning

SMKN 3 Boyolangu Produksi Bak Truk Sampah Sebagai Penerapan Project Based Learning

Tulungagung, Ditjen Vokasi – Project based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis projek adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada pembelajaran melalui pengerjaan projek nyata. 


Metode ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan keterampilan praktis para murid dalam memecahkan masalah yang relevan dengan dunia kerja. SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur menjadi salah satu SMK penerima program SMK Pusat Keunggulan (PK) yang telah menerapkan PBL di sekolahnya. 


Ada berbagai projek nyata yang telah digarap oleh para murid SMKN 3 Boyolangu. Salah satunya ialah pembuatan bak truk sampah yang dibuat oleh murid Kompetensi Keahlian Pemesinan. 


Pembuatan bak truk sampah tersebut dilatarbelakangi adanya kebutuhan akan sarana transportasi sampah yang memadai di berbagai daerah. SMK yang telah berdiri lebih dari 50 tahun ini kemudian membuat prototipe dan ditawarkan ke desa-desa ataupun dinas lingkungan hidup di wilayah Tulungagung. 


Dari prototipe tersebut, kemudian banyak instansi yang memesan bak truk sampah ke SMKN 3 Boyolangu. Pengerjaan bak tersebut dilakukan di bengkel sekolah. Satu bak sampah biasanya dapat diselesaikan oleh murid dalam rentang waktu 2—4 minggu. 


Kepala SMKN 3 Boyolangu, Trisno Wibowo, menyampaikan bahwa dalam era yang semakin berkembang pesat, SMKN 3 Boyolangu mengutamakan pentingnya inovasi dan teknologi dalam proses pembelajaran. Melalui PBL, murid dapat merasakan atmosfer yang nyata layaknya dalam dunia kerja. Selain itu, melalui pengerjaan projek nyata ini, murid juga belajar bagaimana memecahkan masalah yang terjadi dan belajar kerja sama antar murid untuk menyelesaikan projek yang telah ditetapkan sesuai waktunya. 


“SMKN 3 Boyolangu terus berupaya untuk memperbaharui metode pembelajaran guna memastikan bahwa para siswa mendapatkan pendidikan yang relevan dan sesuai dengan tuntutan zaman. Banyak lulusan SMKN 3 Boyolangu yang telah sukses dalam karier mereka. Hal ini adalah hasil dari kerja sama semua pihak,” ujar Wibowo.


Murid kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan, SMKN 3 Boyolangu, Aditya Hardi, menyampaikan manfaatnya terkait pelaksanaan PBL yang dilaksanakan di SMKN 3 Boyolangu. 


“Kegiatan ini membuat keterampilan kami para murid menjadi semakin terasah. Pikiran kami juga menjadi lebih terbuka perihal kewirausahaan,” ucap Aditya.


Bak truk sampah kini telah bisa dibeli melalui website SMKN 3 Boyolangu dengan harga 30 juta/bak. Bak truk sampah yang dihasilkan oleh SMKN 3 Boyolangu telah melalui uji kualitas dan terbukti memenuhi standar yang dibutuhkan. Produk ini tidak hanya digunakan oleh pemerintah daerah tetapi juga diminati oleh pihak swasta. (Aya/Cecep)