SMKN 1 Pandawai Kembangkan Limbah Mekanik menjadi Tungku

SMKN 1 Pandawai Kembangkan Limbah Mekanik menjadi Tungku

Sumba Timur, Ditjen Vokasi PKPLK – Limbah adalah salah satu permasalah yang masih menjadi momok di kehidupan masyarakat.  Ada berbagai jenis limbah yang setiap hari diproduksi dari kegiatan manusia, seperti limbah mekanik. 


Penanganan yang kurang tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berdampak buruk bagi kesehatan bumi. Oleh karena itu, diperlukan inovasi kreatif untuk membantu menguraikan permasalahan ini. SMKN 1 Pandawai, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur membuat karya inovasi tungku menggunakan oli bekas dan limbah besi.


Inovasi ini muncul sebagai respons terhadap permasalahan banyaknya limbah mekanik, baik yang dihasilkan oleh bengkel maupun rumah tangga. Limbah mekanik tersebut cenderung tidak dimanfaatkan sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Melihat hal tersebut, SMKN 1 Pandawai, melalui Konsentrasi Keahlian Teknik Sepeda Motor, mengembangkan inovasi kompor tungku. 


Tungku ini memanfaatkan oli bekas pakai sebagai bahan utama menggantikan minyak tanah atau gas elpiji. Proses pembuatan kompor tungku melalui beberapa tahapan. Diawali dengan mencari dan merumuskan konsep pembuatan tungku dan kebermanfaatan produk inovasi. Tungku yang dikembangkan selalu dipastikan memenuhi standar kualitas yang dapat membantu meringankan pekerjaan memasak.

Kepala SMKN 1 Pandawai, Dominik Wuta Tenggu, menyampaikan bahwa pada umumnya masyarakat Palakahembi menggunakan kayu untuk proses memasaknya. Selain memasak menggunakan kayu, masyarakat Palakahembi juga biasanya memasak menggunakan kompor minyak tanah. Penggunaan kompor minyak tanah yang semakin tinggi menimbulkan persoalan yang baru yaitu terjadi kelangkaan minyak tanah.

Hadirnya inovasi tungku diharapkan mampu mengarahkan masyarakat untuk bermigrasi dari ketergantungan akan minyak tanah. Karya inovasi tungku dirancang untuk membantu memudahkan pekerjaan dapur menjadi lebih efisien dalam memasak.

“Inovasi yang dibuat ini dapat memanfaatkan oli bekas habis pakai dan minyak jelantah limbah rumah tangga. Produk inovasi ini menjadi salah satu alternatif solusi kelangkaan minyak tanah di Sumba Timur untuk proses memasak di dapur,” ucap Dominik. (SMKN 1 Pandawai/Aya/Dani)