Dua Dekade Lebih Berdiri, PKBM Bina Mandiri Cipageran Terus Berkontribusi

Dua Dekade Lebih Berdiri, PKBM Bina Mandiri Cipageran Terus Berkontribusi

Cimahi, Ditjen Vokasi PKPLK – Dua dekade lebih Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Mandiri Cipageran berdiri dan berkomitmen untuk memperkuat kemandirian masyarakat sekitar Kota Cimahi. Berdiri pada tahun 2002, PKBM ini telah berupaya untuk memberikan berbagai contoh praktik baik dan menjadi garda depan membantu masyarakat mencapai kemandirian melalui berbagai program. Beberapa program tersebut di antaranya adalah Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Program Keaksaraan, Program Kesetaraan (Paket A, B, dan C), Paket Keterampilan, dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).




Dalam perkembangannya selama dua dekade PKBM Bina Mandiri Cipageran telah dihadapkan pada banyak tantangan, terutama kurangnya minat masyarakat untuk mengakses pendidikan, termasuk pendidikan kesetaraan. Namun, PKBM ini terus bergerak mencari solusi dengan cara memperluas cakupan program-program mereka. PKBM ini juga punya strategi jitu dengan melakukan pendekatan secara individu terhadap masyarakat. Melalui pendekatan ini setiap individu diberikan perhatian lebih dengan mendorong peningkatan kemampuan mereka sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing.


Pendiri PKBM Bina Mandiri Cipageran, Aan Anasih Nakawara,  mengatakan bahwa pada awal pendirian, memang tidak mudah untuk mengajak masyarakat terlibat dengan lembaga pendidikan tersebut. Ia melihat masih banyak anak yang putus sekolah, bahkan ibu-ibu yang tidak bisa membaca karena mereka tidak mengerti pentingnya pendidikan bagi masa depan.


“Kami mulai mendata anak-anak putus sekolah dan para orang tua yang tidak bisa membaca. Waktu itu mereka tidak mengerti apa gunanya pendidikan. Tapi pelan-pelan akhirnya mereka mengerti,” terang perempuan yang biasa disapa Mak Aan.


Salah satu keberhasilan PKBM Bina Mandiri Cipageran, menurut Mak Aan, memang ada berhasil mendorong semangat masyarakat untuk bersekolah, tidak hanya mengakses PKBM yang ia dirikan namun juga sekolah-sekolah lain.


“Setelah PKBM ini didirikan, banyak masyarakat terlibat, anak-anak bahkan mau kembali bersekolah. Bahkan kemudian ada yang terdorong untuk masuk universitas. Sebagian dari mereka yang berhasil kemudian menjadi tutor di sini,” terang Mak Aan.


Mendirikan Calung Cabe Gendot


Salah satu inovasi menarik dari PKBM Bina Mandiri Cipageran untuk mendorong minat masyarakat terlibat dalam berbagai kegiatan-kegiatan mereka adalah dengan membuka ruang kesenian yang diminati oleh masyarakat. PKBM ini melahirkan kelompok musik calung Cabe Gendot yang kemudian menjadi salah satu ikon kesenian daerah tersebut. 




PKBM ini turut menyediakan berbagai fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan oleh kelompok Cabe Gendot, mulai dari tempat latihan, pendampingan dari para pelatih berpengalaman, serta fasilitasi berbagai alat musik. Selain itu, PKBM juga turut membantu mempromosikan karya-karya kelompok ini melalui berbagai acara dan pameran. 


Keberhasilan kelompok musik calung Cabe Gendot menghadirkan kesenian musik tradisional Sunda untuk publik lebih luas membuktikan bahwa PKBM memiliki peran yang sangat penting dalam memberdayakan masyarakat. Dengan memberikan ruang bagi warga untuk mengembangkan minat dan bakatnya, PKBM telah berhasil menciptakan komunitas masyarakat produktif.


Berkat dorongan dari para tutor PKBM, termasuk kegigihan dari para anggota, kelompok musik ini dapat dibilang berhasil mengubah kegiatan kesenian menjadi sumber penghasilan. Mereka bahkan pernah memenangkan lomba musik tradisional tingkat nasional dan seringkali diundang pentas dalam kegiatan-kegiatan kesenian masyarakat sekitar. (Esha/Dani)