SMKN 1 Boyolangu Kembangkan Kampung Bahasa

Tulungagung, Ditjen Diksi -- Bagi sebagian masyarakat, Kampung Inggris Pare di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sudah tidak asing lagi. Di wilayah tersebut terdapat banyak lembaga kursus bahasa Inggris. Sebagai tempat belajar, pemandangan keseharian di Kampung Inggris Pare tak ubahnya seperti kompleks pelajar.

 

Nah, berbeda dengan Kampung Inggris yang sebagian besar masyarakat dari berbagai penjuru Tanah Air belajar bahasa Inggris, di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, SMK Negeri 1 Boyolangu sudah merintis dan mengembangkan “Kampung Bahasa”. Namun, di sana, tidak hanya bahasa Inggris, tetapi juga menyajikan bahasa Jepang, Jerman, dan Korea.

 

Berbeda jauh dengan Kampung Inggris Pare yang sudah menjadi sebuah kampung bahasa, di Boyolangu ini baru dua tahun terakhir mengembangkan hanya baru sekitar Kecamatan Boyolangu, atau sekitar lokasi SMKN 1 Boyolangu.

 

“SMKN 1 Boyolangu yang notabene menjadi sub kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sejak 2020, tidak hanya menggembleng lulusannya agar berkualitas, tetapi juga ada sisi sosialnya dikembangkan,” kata Kepala SMKN 1 Boyolangu, Arik Eko Lestari.

 

Kampung Bahasa yang digagas SMKN 1 Boyolangu tersebut termasuk salah satu program unggulan yang mulai dijalankan, yaitu ‘SMK Mbangun Desa’. Program ini berisi berbagai kegiatan terkait kepedulian warga sekolah terhadap masyarakat di lingkungannya.

 

Salah satu wujud kegiatannya, yaitu dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada warga Desa Kepuh, mengingat saat ini masyarakat sangat membutuhkan pelatihan terkait dampak dari pandemi Covid-19.

 

Sebagai salah satu sekolah kejuruan unggulan di Tulungagung, SMK Negeri 1 Boyolangu juga terus mengembangkan siswanya untuk bisa go international. Salah satunya dengan pengembangan bahasa asing kepada siswanya dengan pilihan empat bahasa asing, yaitu Inggris, Jepang, Jerman, dan Korea. Pengajar bahasa asing di Kampung Bahasa tidak lain guru-guru bahasa SMKN 1 Boyolangu sendiri.

 

Antusiasme warga sekitar SMKN 1 Boyolangu mengikuti kegiatan di Kampung Bahasa cukup bagus. Mereka yang ikut belajar bahasa asing, entah itu Inggris, Jepang, Jerman, atau Korea, tidak hanya anak-anak usia sekolah SMP-SLTA, tetapi juga kalangan orang tua.

Di samping itu, SMKN 1 Boyolangu juga tercatat sebagai salah satu sekolah kejuruan negeri unggulan dan diminati masyarakat Tulungagung. Oleh karena itu, dengan input siswa yang akademisnya bagus, target untuk meng-ikon-kan kemampuan berbahasa asing di SMKN 1 Boyolangu menjadi prioritas.

 

Diakui Arik, yang mendasari pentingnya pengembangan bahasa asing bagi siswanya adalah pembelajaran SMKN 1 Boyolangu banyak terkait dengan teknologi informatika. Oleh karena itu, pada Januari 2019, setelah berdiskusi dengan guru bahasa Inggris dan pihak eksternal, SMKN 1 Boyolangu membuat konsep Kampung Bahasa.

 

Dalam hal ini, SMKN 1 Boyolangu melibatkan lingkungan sekitar, mulai dari warga, RT, lurah, hingga Camat Boyolangu dan Bupati Tulungagung. Hingga akhirnya, banyak anggota masyarakat yang menjadi murid.

 

“Kenapa Kampung Bahasa? Karena kami menginginkan bahasa asing yang dikuasai anak-anak tidak hanya bahasa Inggris, tetapi juga bahasa asing lainnya. Contohnya bahasa Jepang, Jerman, dan lain-lain,” tutur Arik, begitu biasa disapa. (Diksi/Mya/AP/NA)