SMK Putra Jaya School Batam Perkenalkan Tarian Nusantara dan Tarian Zapin ke Mata Dunia
Batam, Ditjen Vokasi - Alunan musik melayu yang mengalun dan eloknya tarian membuat siapa pun dapat menatap lama pertunjukan dari SMK Putra Jaya School Batam di acara Welcoming Dinner Konferensi ASEAN TVET 2023 pada Senin (3 Juli 2023).
Sebagai pengisi acara di kegiatan konferensi internasional tersebut, SMK Putra Jaya School menampilkan tarian nusantara saat pembukaan dan tari kreasi zapin saat penutupan. Restu Gustian Asra, selaku guru seni sekaligus pembina ekstrakurikuler tari mengungkapkan sangat bangga bisa menjadi bagian dalam ajang Konferensi ASEAN TVET 2023.
“Hal ini menambah semangat anak-anak SMK kami untuk mengembangkan hobinya, terlebih jika hobi yang mereka kembangkan dilihat oleh para tamu dari luar negeri,” ungkap Restu sangat antusias.
Terdapat 10 siswa SMK Putra Jaya School dari jurusan yang beda-beda dalam menampilkan dua tarian. Untuk tarian kreasi nusantara, SMK Putra Jaya School mengkreasikan tarian 6 daerah di Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Sumatra Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Dengan waktu latihan yang relatif singkat, mereka pun sukses membuat decak kagum para penonton, khususnya delegasi ASEAN.
Salah satu delegasi ASEAN dari Brunei Darussalam yaitu Chin Wei Keh mengungkapkan bahwa ia terkagum-kagum bisa menyaksikan tarian tradisional Indonesia secara langsung.
“Saya tahu Indonesia memiliki kekayaan tradisional yang masih dilestarikan. Penampilan anak-anak tersebut sangat menakjubkan, apalagi ketika ada penari yang bisa diangkat ke atas dan melebarkan roknya,” tutur Chin Wei Keh.
Menurutnya, anak-anak dalam pendidikan vokasi pun perlu mengembangkan minat dan bakatnya. Melalui ekstrakurikuler di institusi TVET yaitu sekolah, anak-anak bisa mengembangkan keterampilan tersebut.
Elmery Roma selaku siswi SMK Putra Jaya School merasa sangat senang sekaligus bangga bisa menampilkan tarian di ajang internasional tersebut.
“Saya dan teman-teman ingin menunjukan kalau SMK juga bisa berkarya di bidang kesenian,” ungkap gadis 17 tahun yang sudah menekuni dunia tari sejak kecil.
Tak hanya Elmery, Raja Muhammad Ayyas Maulana yang menjadi penari untuk tarian kreasi zapin pun merasa bahagia bisa turut ambil bagian melestarikan budaya tanah Melayu.
“Tarian kreasi zapin penyengat itu menceritakan kehidupan yang ada di Kepulauan Riau yang sebagian besar hidup dari laut. Tak heran, banyak gerakan yang mengayun seperti mendayung,” ungkap Raja mengungkapkan makna dari tarian zapin hasil kreasi SMK Putra Jaya School.
Selain itu, masih dalam penjelasan Raja, tarian zapin pun memiliki nilai keagaman. Para penari haruslah menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup. Hal ini menandakan karena tarian zapin berkembang di daerah melayu yang mayoritas memeluk agama Islam.
Berdasarkan penjelasan dari Restu, SMK Putra Jaya School pun pernah mendapatkan penghargaan dari Rumah Budaya Indonesia (RBI) di bawah naungan KBRI Singapura sebagai juara 1 Lomba Tari kreasi Nusantara tingkat SMK se-Kota Batam. (Zia/Cecep)