‘Smart Green House' Siapkan Lulusan SMK Jadi Petani Modern 

‘Smart Green House' Siapkan Lulusan SMK Jadi Petani Modern 

Malang, Ditjen Diksi - Keberadaan smart green house di SMKN 1 Malang, Jawa Timur, membawa dampak besar pada skills siswa, utamanya pada program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) yang menjadi bidang keunggulan di SMK tersebut. Aplikasi smart green house membuat siswa menjadi lebih cakap dan siap menjadi petani modern.

 

Kepala Program Keahlian ATPH SMKN 1 Malang, Arif Rahman, mengatakan, smart green house sebagai laboratorium pada jurusan ATPH membuat para siswanya menjadi lebih menguasai teknologi-teknologi pertanian modern. Utamanya, pada model pertanian hidroponik yang kini memang sedang berkembang cukup pesat di Indonesia. 

 

"Jadi, nanti ketika siswa terjun ke industri pertanian yang modern, maka  mereka akan lebih siap. Karena, pengetahuan mereka akan teknologi di bidang pertanian hidroponik ini sudah ter-update di sekolah," kata Arif.

 

Smart green house sendiri memang merupakan fasilitas baru yang dimiliki oleh SMKN 1 Malang. Pengadaan fasilitas ini berasal dari program bantuan SMK Center of Excellence (CoE) pada tahun 2020 lalu. Keberadaan smart green house ini sekaligus merupakan cermin dari implementasi pertanian modern dengan mengedepankan basis teknologi Internet of Things (IoT).

 

Menurut Arif, sebelum adanya smart green house, para siswa biasa melakukan kegiatan praktik dan belajar di green house biasa. Alhasil, produk tanaman hortikultura, seperti sayuran dan buah-buahan, menjadi kurang maksimal. Selain itu, semua proses dilakukan secara manual, sehingga kerap terjadi kesalahan yang membuat hasilnya kurang maksimal.

 

Selain kegiatan praktik siswa menjadi lebih menyenangkan, adanya smart green house membuat hasil pertanian hortikultura yang dihasilkan para siswa menjadi lebih produktif dengan kualitas yang baik. 

 

Meski baru sebatas menerima pesanan saja, namun produk sayuran ataupun buah yang dihasilkan siswa kini sudah mulai dipasarkan di minimarket milik sekolah. "Kadang kalau sudah siap panen, kita akan informasikan di media sosial, dan biasanya sudah habis dipesan," kata Arif. 

 

Selain hard skills, dampak lain dari keberadaan smart green house yang tidak kalah pentingnya adalah pada soft skills siswa. Pembelajaran produktif yang dilakukan di smart green house ini dilakukan secara berkelompok, sehingga meningkatkan keterampilan soft skills siswa, seperti, kemampuan bekerja sama, kreativitas, kemampuan komunikasi, dan kedisiplinan.

 

“Yang pasti, siswa lebih termotivasi dalam belajar, sehingga hasil belajar menjadi lebih optimal,” jelas Arif. (Diksi/Nan/AP/NA)