Siswi SMKN 1 Trenggalek Atasi Permasalahan Bau Badan dengan Deodoran Alami

Siswi SMKN 1 Trenggalek Atasi Permasalahan Bau Badan dengan Deodoran Alami

Jakarta, Ditjen Vokasi - Tahukah kamu? Penggunaan deodoran dapat membuat iritasi dan merusak kulit ketiak. Masalah bau badan pun perlu diatasi dengan maksimal, terlebih jika kamu sedang berada di masa remaja. Untuk menghindari bahan kimia yang sering ditemukan dalam deodoran komersial, kamu dapat beralih ke alternatif alami yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya adalah minyak kelapa.


Dengan berbahan dasar alami yaitu minyak kelapa, siswa SMKN 1 Trenggalek membuat deodoran alami dengan merek Desilla. Desila sendiri berasal dari nama kedua siswa tersebut, yaitu Desilia Dian Nurrohmah dan Nabylla Normayounytasary Mayyoulyn. Deodoran Desila merupakan produk rintisan usaha dalam kompetisi Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi) 2023 yang dipamerkan di Gedung Smesco, Jakarta pada 27—30 September 2023.


“Target pasar utama kami adalah para remaja dan dewasa. Produk ini pun sudah kami jual di lingkungan sekolah dan luar sekolah,” tutur Desi sebagai ketua tim.


Desi menjelaskan bahwa inovasinya lahir dari masalah yang ia temukan pada teman-temannya di sekolah. Aktivitas remaja yang padat membuat aroma badan menjadi masalah. Menurutnya, dibandingkan harus menggunakan deodoran berbahan kimia berbahaya seperti paraben dan alkohol, ia berinisiatif untuk membuat deodoran berbahan alami.


Deodoran alami ini terbuat dari minyak kelapa murni, shea butter, lilin lebah, pati jagung, minyak esensial, dan dengan tambahan baking soda.


Dengan melakukan studi literatur, akhirnya produk Desila diproduksi pertama kali pada bulan Mei. Sejauh ini sudah 75 kemasan deodoran yang sudah terjual. Terdapat tiga macam varian, mulai dari original dengan aroma sirih, ylang-ylang dengan aroma kenanga, dan orange dengan aroma jeruk.


“Kami jual ketika ada acara sekolah. Lalu, kami jual juga kepada teman-teman kami di SMKN 2 Trenggalek, SMAN 1 Trenggalek, dan SMA lain di Trenggalek. Kebetulan kami pun sering ikut organisasi OSIS dan Pramuka, jadi punya banyak teman,” jelas Desi.


Desi juga menjelaskan bahwa di Trenggalek komoditas terbesarnya adalah kelapa. Untuk itulah, ia memanfaatkan minyak kelapa sebagai deodoran alami.


“Kami ingin mendukung industri kelapa di Trenggalek sekaligus mengatasi permasalahan bau badan,” pungkasi Desi mengungkapkan misinya. 


Dalam satu tahun ke depan, Desi dan Nabylla pun sudah merencanakan proyeksi penjualan. Mereka ingin produk ini dapat diproduksi besar dan masyarakat mulai beralih ke deodoran alami.


“Untuk mewujudkan itu, kami akan mengajukan ke BPOM dan menjualnya via media sosial dan marketplace. Tak hanya itu, kami pun akan membuka sistem reseller,” tutur Nabylla.


Walaupun keduanya Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), mereka membuktikan bahwa siswa-siswi SMK dapat membuat produk yang inovatif. Pembelajaran di Jurusan DKV pun membantu mereka dalam membuat desain kemasan dan poster, serta copywriting untuk penjualan. Dalam dua hari pameran, produk deodoran Desila ini pun tak henti dilirik pengunjung.


“Di pameran Fiksi 2023 ini produk kami sudah terjual 31 dan varian yang menjadi favorit adalah ylang-ylang,” tutur Nabylla. 


Sebagai tambahan informasi, kompetisi  Fiksi 2023 diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk melatih siswa SMA/SMK se-Indonesia untuk berinovasi dan berwirausaha. (Zia/Cecep)