Siapkan Lulusan Vokasi di Dunia Digital, Microsoft Berikan Pelatihan Cybersecurity dan AI
Jakarta, Ditjen Vokasi – Dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia di bidang digital, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bekerja sama dengan Microsoft mengadakan Pelatihan Cybersecurity (CS) dan Artificial Intelligence (AI).
Diproyeksikan pada tahun 2030 akan ada kebutuhan 113 juta tenaga kerja profesional di bidang cybersecurity. Acara pelatihan yang dilakukan oleh Microsoft ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam melindungi sistem, data, dan informasi penting dari serangan cyber yang terus berkembang.
Dalam Webinar Sosialisasi Pelatihan Gratis dan Bersertifikat Cybersecurity dan AI yang disiarkan melalui kanal YouTube Direktorat SMK, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, menyampaikan bahwa semua pihak harus bisa memanfaatkan cybersecurity dan AI dengan sebaik mungkin. Fasilitator yang dihadirkan dalam pelatihan tersebut dirasa perlu agar para insan vokasi dapat belajar bersama secara mendalam.
Pengaplikasian teknologi digital yang tepat dapat membantu para pendidik dalam menyiapkan bahan ajar yang bervariatif sehingga dapat menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan yang diamanatkan oleh kebijakan Merdeka Belajar.
“Semoga melalui sosialisasi ini dapat mempercepat pemahaman kita terhadap pengamanan data dan dokumen yang kita miliki dan bisa membantu kita untuk menyiapkan materi sesuai peserta didik sehingga kita bisa menerapkan pembelajaran terdiferensiasi,” tutur Wardani.
Dalam kesempatan yang sama, Dania Rari Pratiwi, Philanthropies Spesialist for Microsoft Indonesia and Malaysia menuturkan bahwa pada tahun 2030 akan ada 9 juta permintaan talenta digital Indonesia. Untuk menyiapkan hal tersebut, Microsoft menyiapkan berbagai program pelatihan digital seperti Microsoft Skills for Jobs Indonesia, Microsoft Talenta AI Indonesia, IA Teach Indonesia, dan Microsoft Ready 4 AI & Security.
Pelatihan-pelatihan yang diberikan ini sejalan dengan misi dari Microsoft sendiri yakni memberdayakan setiap orang dan organisasi yang ada di dunia dengan menyediakan akses terhadap teknologi, skill, dan kesempatan untuk sukses.
“Kami membekali organisasi dengan kemampuan AI dan digital. Secara global target dari Microsoft ingin mendukung skill digital kepada 400 organisasi nonprofit di seluruh dunia, memberikan training dan sertifikasi di bidang digital dan AI,” ujar Dania.
Senada dengan Dania, Muhammad Rofi, Chairman of The Board Infra Digital Foundation menyampaikan bahwa tujuan dari program ini ialah untuk memberikan sertifikasi yang diakui secara global sehingga bisa membantu para siswa dan tenaga pendidik untuk meningkatkan skill dan peluang di masa depan. Program pelatihan tersebut menyasar para peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia. Dari program sebelumnya Microsoft berhasil menyasar lebih dari 1.351 peserta yang berasal dari siswa SMK dan mahasiswa, serta 52 guru dan dosen.
“Pada tahun ini, program Microsoft Ready 4 AI & Security telah fase kedua. Fase ini dikhususkan untuk tenaga pengajar SMK dan Politeknik. Kami akan memilih 150 tenaga pendidik yang nantinya akan menurunkan kepada 3.750 peserta didik. 80 guru ditargetkan akan mendapatkan sertifikasi dan 500 siswa juga mendapatkan sertifikasi,” tutur Rofi. (Aya/Cecep)