Sempat Gagal, Saniyah Alumnus LKP ISMIA Karanganyar Sukses Kembangkan Bisnis Busana

Sempat Gagal, Saniyah Alumnus LKP ISMIA Karanganyar Sukses Kembangkan Bisnis Busana

Surakarta, Ditjen Vokasi - Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya manusia (SDM) nya. Ini merupakan peluang yang baik apabila disikapi dengan tepat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan SDM yang lebih berkualitas, salah satunya melalui jalur pendidikan vokasi.


Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan SDM yang berkompeten di bidang keahliannya sehingga mampu bersaing secara global. Melalui pendidikan vokasi diharapkan tidak hanya melahirkan SDM yang siap bekerja, tetapi juga melahirkan insan-insan vokasi yang siap melanjutkan studi dan berwirausaha. 


Saniyah, alumnus Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia, Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan salah satu bukti keberhasilan dari pendidikan vokasi. Berkat ilmu yang dia dapatkan dari proses pembelajarannya, kini Saniyah sukses mengembangkan bisnisnya di bidang fesyen. Saniyah, bos muda yang berusia 21 tahun telah memiliki dua brand bisnis, yakni Han & Ni Boutique dan SanWay Boutique.


Keberhasilan Saniya di bidang fesyen ini tentu bukan hal yang mudah untuk dicapai. Perjalanan Saniyah diawali dari keikutsertaannya pada program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di LKP Ismia tahun 2022.


“Tahun 2021 kebetulan saya sudah mencoba usaha kecil-kecilan, seperti goodie bag dan usaha tersebut sempat naik turun hingga akhirnya gagal dan berhenti cukup lama. Saya hampir putus asa tapi pada saat itu saya langsung mencari informasi tentang kursus wirausaha yang berhubungan dengan fesyen,” ucap Saniyah.


Pada saat pendidikan, Saniyah memperhatikan dengan seksama materi yang diberikan oleh instruktur. Selain mendapatkan ilmu, setelah lulus Saniyah juga mendapatkan bantuan modal berupa bahan dan alat.


“Modal yang saya dapatkan bukan cuma modal usaha, tapi modal pengalaman, relasi, dan mental sehingga saya lebih siap dan matang dalam merintis usaha kembali,” ucap Saniyah.


Perlahan tapi pasti kini Saniyah mulai mengembangkan bisnis fesyen dengan memproduksi berbagai busana seperti gamis, piyama, mukenah, dan lain sebagainya. Dalam sekali produksi, produk busana yang dihasilkan mencapai ratusan piece. Produk-produk yang dihasilkan ini kemudian dipasarkan ke berbagai daerah. Omzet yang didapatkan dari bisnis ini pun cukup tinggi karena dalam sebulan, Saniyah mampu mendapatkan omzet sebesari 15—35 juta.


“Dari usaha ini saya bisa menghidupi puluhan karyawan yang bekerja dan membangun bersama usaha ini. Saya berharap setitik kisah saya ini bisa menjadi contoh untuk generasi muda agar tidak gampang putus asa. Pesaing itu pasti ada, tapi itu semua itu bisa diatasi asalkan kita mau berpikir dua sampai tiga kali lebih maju,” ucap Saniyah.


Meskipun sempat gagal, hal tersebut tidak membuat Saniyah kehilangan akal. Saniyah tetap berusaha konsisten mengembangkan minat dan usahanya sehingga bisa berbuah manis seperti sekarang.


LKP Ismia


LKP Ismia merupakan salah satu LKP yang bergerak di bidang tata busana sejak tahun 1997. Ismia, Kepala LKP Ismia menuturkan bahwa pada awal berdirinya, LKP ini hanya memiliki satu peserta didik dan satu mesin jahit. Seiring berkembangnya waktu, LKP Ismia mulai menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder, seperti Pemerintah Daerah Karanganyar dan garmen-garmen se-Solo Raya yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).


“Kami dapat kepercayaan dari para mitra sehingga murid LKP Ismia ini dari waktu ke waktu semakin bertambah, kalau kita lihat pas awal berdiri itu hanya ada satu murid sekarang sudah ratusan,” ucap Ismia.


Pendidikan berkesinambungan merupakan salah satu praktik baik yang diterapkan di LKP Ismia. Pasca lulus dari LKP Ismia, para murid tidak dilepas begitu saja. Mereka terus mendapatkan pendampingan dari pihak LKP. Hal inilah yang kemudian membuat lulusan-lulusan LKP banyak yang berhasil dalam merintis usaha, salah satunya Saniyah.


“Kami selalu menekankan kepada anak-anak itu kalau ada kesulitan silakan datang ke sini, kita cari solusinya bareng-bareng. Penanaman pola pikir yang luas selalu kita ajarkan seperti untuk menjadi wirausaha yang sukses itu harus mau maju. Selain itu, yang namanya pesaing pasti ada tetapi kami juga selalu memberikan dorongan dan tip supaya produk kita tidak kalah misalnya dengan memberikan ciri khas. Ciri khas ini penting untuk menjadi pembeda antara produk yang satu dengan lainnya,” ucap Ismia. (Aya/Cecep)