Selins dan Serins, Inovasi Pangan Berbahan Dasar Jeruk Buatan Siswa SMKN 1 Tulungagung

Selins dan Serins, Inovasi Pangan Berbahan Dasar Jeruk Buatan Siswa SMKN 1 Tulungagung

Tulungagung, Ditjen Vokasi – Pola konsumsi masyarakat dunia semakin berubah seiring dengan perkembangan zaman. Peningkatan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan berkelanjutan mendorong inovasi-inovasi baru di sektor pangan. 


Jeruk adalah buah khas tropis yang kaya akan vitamin C dan antioksidan. SMKN 1 Tulungagung, Jawa Timur, sebuah SMK yang fokus pada bidang pertanian tidak ingin ketinggalan dalam tren inovasi ini. Melalui kegiatan teaching factory (Tefa) yang didedikasikan untuk mengembangkan keterampilan inovatif siswa, SMKN 1 Tulungagung berhasil menciptakan produk unggulan berbahan dasar jeruk nipis dan lemon yang mereka beri nama Serins dan Selins.


Jeruk menjadi pilihan utama sebagai bahan dasar inovasi pangan ini karena ketersediaannya yang melimpah di daerah Tulungagung. Selain itu, jeruk memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sehingga membuatnya menjadi bahan yang ideal untuk dikembangkan menjadi produk pangan bernilai tambah.


Menurut Ketua Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, SMKN 1 Tulungagung, Reska Ulyviadewi Serins dan Selins adalah bubuk instan minuman yang diolah secara alami tanpa penambahan bahan pengawet. Pembuatan produk ini ialah cara untuk meningkatkan nilai jual dari buah jeruk. Olahan jeruk tersebut diolah tanpa mengurangi kandungan di dalamnya dengan menggunakan pengolahan suhu rendah melalui vacuum evaporator yang dirakit secara mandiri. 


“Ini adalah cara lain dalam menikmati kesegaran buah jeruk tanpa harus menghilangkan kandungan vitamin di dalamnya. Selain itu, olahan ini juga membuat minim sekali jeruk yang terbuang karena tidak dikonsumsi,” ucap Reska.


Salah satu nilai tambah dari produk ini ialah proses produksinya yang ramah lingkungan termasuk penggunaan bahan baku lokal. Para siswa juga menjaga kebersihan dan kualitas produk dengan memperhatikan standar sanitasi dan kesehatan yang ketat.


Produk ini telah dirasakan oleh masyarakat sekitar sekolah. Inovatif seperti ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan inovatif mereka, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan memanfaatkan potensi bahan baku lokal yang melimpah. 


Kepala SMKN 1 Tulungagung, Muhari, berharap, produk-produk yang telah dihasilkan siswa akan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk mengembangkan inovasi di bidang pangan. 


“Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan, kita dapat menciptakan produk pangan yang lebih sehat, lebih berkelanjutan, dan lebih bervariasi," ucap Muhari. (Aya/Cecep)