Selain Juru Batik, Ini Profesi Lain untuk Lulusan SMK Kriya Batik dan Tekstil
Jepara, Ditjen Vokasi - Program Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil barangkali tidak sepopuler program keahlian lain di SMK. Akan tetapi, bukan berarti prospek bagi lulusan di program keahlian ini tidak secerah jurusan lainnya loh.
Kepala Program Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, SMKN 2 Jepara, Jawa Tengah, Suhermi Aryani, mengatakan bahwa lulusan Program Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil justru memiliki banyak peluang untuk berkiprah di industri fesyen Indonesia. Peluang tersebut mulai dari juru batik, sablon, hingga menjadi wirausaha batik.
“Jadi, tidak hanya jadi pembatik saja. Akan tetapi, banyak profesi yang bisa digeluti karena kompetensi yang diajarkan di program keahlian ini juga sangat beragam, mulai dari batik, sablon, bahkan sampai sulam juga diajarkan,” kata Suhermi.
Menurut Suhermi, sebagai suatu cabang seni kriya, dalam pekerjaannya para siswa Program Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil ini membuat produk kerajinan yang menggabungkan antara nilai fungsi dan nilai estetika atau hias dengan menggunakan bahan kain. Dengan demikian, dalam seni kriya kreatif batik dan tekstil mata pelajaran produktif yang diajarkan juga sangat lengkap untuk menunjang kompetensi dan keahlian siswa yang akan berguna saat mereka lulus nanti.
“Biasanya produk-produk di kriya tekstil antara lain adalah batik, sablon kaos, suvenir, dan sebagainya, di mana produk-produk tersebut sudah bisa dipasarkan baik untuk kebutuhan di sekolah atau kebutuhan di luar sekolah,” kata Suhermi.
Lantas apa saja sebenarnya prospek bagi lulusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil ini? Berikut adalah penjelasannya menurut Suhermi.
Drafter
Drafter secara bahasa sebenarnya berarti konseptor. Namun, dalam dunia kerja, drafter lebih pada profesi yang berkaitan dengan desain, baik untuk interior, eksterior, maupun desain berbagai mesin, termasuk desain kain atau yang lebih familier disebut sebagai motif kain.
Sejak duduk di kelas X, siswa Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil sudah mulai diajarkan tentang bagaimana mendesain atau menggambar pola-pola motif pada kain. Dengan bekal ilmu tersebut, tentunya lulusan bisa masuk ke industri fesyen atau industri tekstil sebagai drafter.
Sablon Artist
Siswa Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil juga dibekali dengan mata pelajaran sablon. Mata pelajaran sablon ini dimulai mulai dari merancang desain sablon sampai membuat karya sablon. Nah, seorang sablon artist nantinya akan bertugas dan memiliki tanggung jawab untuk membuat desain sablon yang menarik dan memiliki nilai estetika.
Juru Batik
Sesuai nama jurusannya, tentu saja lulusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil ini sangat berpeluang untuk menekuni profesi sebagai juru batik. Seorang juru batik nantinya bertugas dan bertanggung jawab untuk membuat pola batik hingga menghasilkan kain batik yang menarik dan bernilai estetika.
Fabric Designer
Tugas seorang fabric designer adalah mengolah, mengaplikasikan, maupun menggabungkan beberapa teknik untuk menghasilkan bahan yang sesuai untuk kebutuhan desain selanjutnya. Seorang fabric designer ini dibutuhkan di perusahaan yang bergerak di bidang fesyen.
Juru Tenun
Jangan dikira jurusan ini hanya belajar membatik saja ya, para siswa Kriya Kreatif Batik dan Tekstil ini juga diajarkan soal tenun. Dengan demikian, para lulusannya juga bisa menekuni profesi sebagai juru tenun. Seorang juru tenun ini merancang berbagai macam pola tenun hingga menghasilkan karya tenun baik berupa kain ataupun sudah dalam bentuk baju siap pakai.
Interior Fabric Designer
Interior fabric designer bertugas membantu interior designer untuk mendapatkan material yang cocok agar sesuai dengan dekorasi ruangan, khususnya yang berkaitan dengan kain dan bahan.
Wirausaha
Proses ini merupakan profesi yang sangat umum dan sangat bisa ditekuni oleh lulusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil. Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan selama 3 tahun pembelajaran di sekolah, lulusan SMK Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil ini memiliki peluang yang besar untuk berwirausaha. Mereka bisa membuka usaha sablon, tenun, atau batik sendiri. (Nan/Cecep)