Sediakan Lebih dari 100 Miliar, Proposal Dana Padanan Vokasi Dibuka
Jakarta, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka penerimaan proposal program Dana Padanan (Matching Fund) bagi insan vokasi untuk batch ke-3. Pemerintah menyiapkan lebih dari Rp100 miliar untuk program yang bertujuan menciptakan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan perguruan tinggi vokasi dan dengan pihak mitra.
Proposal program Matching Fund tahun 2024 dapat diusulkan oleh insan vokasi melalui platform Kedaireka.id dimulai 19 Februari dan akan ditutup pada 18 Maret mendatang.
Sebelumnya, Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek telah menyelenggarakan kegiatan “Coaching Clinic Penyusunan Proposal Dana Padanan Vokasi 2024”. Kegiatan coaching clinic ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dosen vokasi tentang program Matching Fund. Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah agar para dosen vokasi dapat menyempurnakan proposal sebelum mengajukan ke program Matching Fund Vokasi 2024.
Berbeda
Program Matching Fund 2024 sendiri telah diluncurkan secara resmi pada akhir Oktober 2023 lalu. Peluncuran secara resmi dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. Tahun ini terdapat dana lebih dari Rp100 miliar untuk program Matching Fund Vokasi.
Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini program Matching Fund 2024 hadir dengan terobosan baru, yaitu berupa pembiayaan multiyear atau multi-tahun. Terobosan ini diambil sebagai upaya untuk menjamin keberlanjutan penelitian.
Selain dapat menjamin keberlanjutan riset, skema pendanaan multi-tahun diharapkan dapat mendorong pelaksanaan teaching factory atau teaching industry di perguruan tinggi vokasi.
“Salah satu yang ingin kami kejar dari multiyear ini adalah pembangunan teaching factory atau teaching industry di kampus-kampus vokasi. Karena pada dasarnya pendidikan vokasi adalah industrial based learning,” ujar Dirjen Kiki.
Dengan skema pendanaan multi-tahun ini diharapkan industri juga dapat bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi untuk mendukung pembelajaran sekaligus memproduksi barang atau jasa. (Nan/Cecep)