Rakor DWP Vokasi: Wanita Vokasi Harus Berkolaborasi, Bukan Berkompetisi

Rakor DWP Vokasi: Wanita Vokasi Harus Berkolaborasi, Bukan Berkompetisi


 

Malang, Ditjen Vokasi - Perempuan memiliki peran besar dalam menopang fungsi utama keluarga. Keberhasilan perempuan dalam memainkan perannya di lingkup keluarga akan menjadi inspirasi bagi lingkungan masyarakat, yang pada akhirnya akan turut membantu kemajuan bangsa dan negara yang unggul.

 

“Karena peran yang sangat vital sebagai penggerak keluarga dan masyarakat, perempuan perlu dibekali dengan wawasan untuk turut membantu membangun kehidupan kebangsaan melalui ilmu, pandangan, dan pikiran,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Malang, Jumat (16/12). 

 

Menurut Kiki, Ditjen Pendidikan Vokasi terus berupaya untuk mengimplementasikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang sejalan dengan penguatan peran perempuan khususnya sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Terlebih, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender merupakan dua isu penting yang termasuk dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG).


 

“Untuk itu, Dharma Wanita Persatuan adalah rumah bagi perempuan untuk saling menguatkan dan saling memajukan sesama perempuan. Wanita vokasi harus berkolaborasi, bukan untuk kompetisi,” kata Kiki bepesan. 

 

Dirjen Kiki juga berharap, melalui wadah Dharma Wanita Persatuan, para perempuan bisa meningkatkan kemampuan leadership. Pasalnya, kepemimpinan perempuan adalah keniscayaan dan pemimpin perempuan disiapkan bukan sekadar dilahirkan. 

 

“Kepemimpinan adalah pilihan, bukan keterpaksaan. Ibu-ibu adalah pemimpin. Ketika kita memilih pasangan dan ayah yang baik maka kita sudah bisa disebut sebagai pemimpin,” kata Dirjen Kiki, yang juga merupakan penasihat DWP Subunit Ditjen Pendidikan Vokasi. 

 

Kegiatan Rakor DWP Ditjen Pendidikan Vokasi sendiri dihadiri oleh 12 orang dari DWP Subunit Ditjen Pendidikan Vokasi, 5 perwakilan dari DWP BBPPMPV BOE, 11 orang DWP Balai Besar Vokasi, 4 orang DWP Akademi Komunitas Negeri (AKN), serta 24 orang dari DWP Politeknik Negeri. 

 

Sebagai tuan rumah, Ketua DWP BBPPMPV BOE, Ni Ketut Mustika, menyampaikan rasa syukur karena dapat berkumpul dan saling bersilaturahmi dalam rangka mendukung tugas suami sebagai ASN. “Selamat datang di Malang, khususnya di BOE,” kata Ni Ketut Mustika. 

 

Sementara itu, Ketua DWP Subunit Ditjen Pendidikan Vokasi, Fridha Beny Bandanadjaja, dalam sambutannya mengucapan terima kasih kepada seluruh peserta DWP yang telah hadir. Dia berharap, kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun dan semakin baik lagi untuk ke depannya.

 

Kepada para peserta, Fridha berpesan agar para istri harus bisa mendukung jabatan atau tugas suami serta ikut aktif dalam kegiatan sosial sebagai bekal untuk berkontribusi aktif dalam masyarakat. 

 

“Istri haruslah sama kuat dan meneguhkan hati dalam menghadapi suami yang memiliki banyak permasalahan dan tantangan serta ikut aktif dalam kegiatan sosial sebagai bekal untuk berkontribusi aktif dalam masyarakat,” kata Fridha. 

 

Masih menurut Fridha, sejak dikukuhkan pada Agustus lalu, DWP Ditjen Pendidikan Vokasi telah melaksanakan beberapa program, di antaranya Webinar Kewirausahaan Peran Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga, Pekerja, dan Pebisnis, Fun Cooking Demo membuat dan menghias black forest cake untuk meningkatkan keterampilan para istri, dan etika jamuan makan resmi (table manner). Sebagai semangat berbagi ke sesama, DWP Ditjen Pendidikan Vokasi juga melakukan bakti sosial ke Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Nusantara.

 




Di akhir acara Rakor, para peserta juga menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu workshop UMKM milik Ibu Ita Muslichah yang memproduksi produk kerajinan tangan berupa aneka tas bordir dengan nama “Xbag Malang”. Selain untuk mengetahui lebih dekat proses produksi Xbag, kunjungan ini juga menjadi bentuk dukungan DWP Ditjen Pendidikan Vokasi terhadap UMKM yang dikembangkan oleh sesama perempuan dengan semangat pemberdayaan terhadap masyarakat. Xbag sendiri adalah sebuah brand UMKM unggulan Kota Malang yang berdiri di awal tahun 2019 dan telah masuk ranah digital marketplace. Produk tas bordir ini juga sudah menembus pasar mancanegara, di antaranya Jepang, Australia, dan Turki. (Diksi/Nan/NA)