Pupuk Porang Mejayan Siap Pulihkan Ekonomi Nasional
Madiun, Ditjen Diksi – “SMK Bisa, SMK Hebat” bukanlah sekadar tagline. Hal ini dibuktikan oleh kerja keras SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur, melalui beberapa inovasinya. Setelah sukses dengan mobil listriknya, kini sekolah tersebut mengeluarkan produk yang peka terhadap kearifan lokal bagi UMKM maupun petani. Karya inovasi tersebut, antara lain mesin pencuci porang, mesin pembuat chip porang, aneka olahan makanan, aneka olahan non-makanan, dan pupuk porang untuk pertanian.
Dari hasil karya ini, Kementerian Pertanian RI, Komisi IV DPR RI, Deputi Menteri Perekonomian, serta perwakilan Kantor Wakil Presiden RI telah berkunjung ke Mejayan, bahkan juga mengundang ke kantor pusat yang ada di Jakarta. Pengakuan dari luar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek ini pun memberikan support positif tentang perkembangan pendidikan vokasi, khususnya tentang inovasi SMK yang sangat apresiatif dan solutif terhadap kearifan lokal.
“Semoga ini bisa menjadi salah satu pemecahan masalah nasional, khususnya ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional dalam aneka olahan porang. Pemecahan masalah nasional dalam ketahanan pangan dibuktikan dengan hasil olahan pupuk porang yang murah dan ramah lingkungan,” ujar Sampun Hadam, Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan.
Sampun menambahkan bahwa ini adalah wujud dari kolaborasi civitas vokasi yang telah bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang memotivasi dan mendukung sekolah tersebut sehingga mendapatkan apresiasi dari berbagai lembaga. Sedangkan hasil inovasi tersebut, saat ini sudah dipasarkan melalui platform Shoppe. Ke depan, “SMK Model PGRI 1 Mejayan siap untuk memberikan edukasi kepada SMK-SMK lain di seluruh Indonesia, khususnya dalam ilmu terapan pengolahan porang,” ujarnya.
Menurut Sampun, hal tersebut selaras dengan program Ditjen Pendidikan Vokasi tentang SMK Pusat Keunggulan (PK). “Apabila SMK-SMK Pusat Keunggulan menjadi jejaring marketing yang saling mengisi di seluruh Indonesia, insya Allah banyak manfaat untuk pengembangan SMK dan mewujudkan generasi yang entrepreneur,” tuturnya.
Beberapa lembaga lainya yang telah menggunjungi SMK ini terkait produk porang, di antaranya Balai Pengembangan Teknologi dan Pertanian Yogyakarta, Perhutani Kediri, kelompok petani porang dari Kediri, dan kelompok petani porang dari Pasuruan. “Ini bisa menjadi bukti nyata pengakuan terhadap karya siswa/siswi SMK Model PGRI 1 Mejayan tentang pendidikan entrepreneur dalam produk real, yaitu menciptakan teknologi pengolahan porang maupun produk aneka porang,” ungkap Sampun.
Ke depan, tambah Sampun, jika dipercaya, SMK Model PGRI 1 Mejayan akan membuka Sekolah Terapan Tanaman Porang setara D2 yang mengolah dari hulu sampai hilir. Yakni, mulai dari budidaya tanaman porang, pemupukan, teknologi, hingga pengolahan porang. (Diksi/DN/AP)