Kemah Bhakti Santri Ke-2: SMK PGRI 1 Mejayan Siapkan Taruna Tani Milenial untuk Ketahanan Pangan

Kemah Bhakti Santri Ke-2: SMK PGRI 1 Mejayan Siapkan Taruna Tani Milenial untuk Ketahanan Pangan

Madiun, Ditjen Vokasi – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, SMK PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur bersama bersama Koramil Mejayan menggelar Santri Kemah Bhakti Revolusi Mental Ke-2 beberapa waktu yang lalu. 


Kegiatan yang berfokus pada pembentukan generasi taruna tani milenial ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda sebagai pelopor pertanian modern dan berkelanjutan. Kegiatan yang digelar selama satu minggu ini diikuti 402 peserta taruna dan taruni tani dari berbagai disiplin ilmu dan 52 instruktur dengan latar belakang akademisi. 


Kegiatan Santri Kemah Bhakti Revolusi Mental Ke-2 ini mencakup berbagai pelatihan praktis, mulai dari teknik budi daya tanaman yang efisien, penggunaan teknologi pertanian canggih, penebaran 15 ribu bibit lele, pengelolaan lahan yang ramah lingkungan hingga peresmian pengelolaan penggiling padi modern. Para santri juga diajarkan pentingnya diversifikasi pangan lokal sebagai langkah strategis menjaga ketahanan pangan nasional.


Kepala SMK PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam, menyampaikan bahwa dalam era modern, pertanian tidak lagi sekadar aktivitas tradisional. Kini, pertanian membutuhkan inovasi, teknologi, dan semangat milenial untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang terus meningkat. 


SMK PGRI 1 Mejayan, berkomitmen untuk menjadi garda depan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. Melalui kegiatan kemah bakti ini, SMK PGRI 1 Mejayan bersama Koramil Mejayan berusaha untuk membangun karakter dan mental santri melalui kegiatan revolusi mental, seperti disiplin, kepemimpinan, dan kerja sama tim. Kolaborasi antara pendidikan formal dan nilai-nilai pesantren diharapkan menyiapkan generasi petani milenial yang tidak hanya tangguh secara teknis, tetapi juga memiliki moralitas tinggi.

“Dengan semangat kebersamaan dan revolusi mental, para santri siap mengambil peran strategis sebagai petani milenial yang berdampak besar bagi negeri ini,” ucap Sampun.


Sampun juga menegaskan bahwa program ini bukan hanya langkah edukasi, tetapi juga upaya strategis untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri pangan. Dengan membekali peserta Kemah Bakti pengetahuan pertanian modern, mereka dapat menjadi pelaku utama transformasi sektor pertanian, terutama di wilayah pedesaan.


“Sinergi beberapa pihak ini dilakukan untuk menyiapkan masa depan bangsa yang lebih baik. Taruna tani milenial dari kegiatan ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan menjawab tantangan global di sektor agrarian,” ucap Sampun. 


Sementara itu, Komandan Rayon Militer Mejayan, Totok Harianto, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh SMK PGRI 1 Mejayan. Menurutnya, program ini turut mengasah kompetensi dan karakter mental untuk menjadi petani milenial dan wirausaha yang berkarakter. Kegiatan ini sesuai dengan program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan menuju swasembada pangan nasional 


“Terkait dengan kegiatan anak-anak SMK, kami dari TNI siap mendukung karena anak-anak dibekali pemikiran bahwa negara ini butuh peningkatan hasil pertanian. Kita TNI akan banyak membutuhkan tenaga kerja dan bahan makanan untuk merealisasikan program pemerintah. Kita bisa mengoptimalkan peran lulusan SMK,” ujar Totok. (SMK PGRI 1 Mejayan/Aya/Cecep)