Program SMK PK Tingkatkan Serapan Lulusan

Program SMK PK Tingkatkan Serapan Lulusan

Cikande, Ditjen Diksi -- Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK), sudah dirasakan manfaatnya oleh SMKN 1 Cikande, Banten. Berkat program yang diusung Ditjen Pendidikan Vokasi inilah SMK pertama di Kabupaten Serang itu kini tidak hanya memiliki peralatan praktik yang sudah sesuai standar dunia usaha dan dunia industri (DUDI), tetapi juga mempunyai guru yang kompeten.

 

“Berkat program tersebut, serapan lulusan kami yang bekerja di industri meningkat mencapai 70 persen,” ujar Jaenuddin, Kepala SMKN 1 Cikande.

 

Jaenuddin menuturkan, SMKN 1 Cikande mendapat program SMK PK untuk bidang teknik kendaraan ringan (TKR). Melalui program tersebut, SMKN 1 Cikande tidak saja mendapat bantuan peralatan, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia (SDM).

 

“Berbagai pelatihan diberikan kepada para guru untuk meningkatkan kapasitasnya, termasuk magang di industri selama 10 hari,” jelas Jaenuddin.

.

Dalam program SMK PK ini, SMKN 1 Cikande telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan. Ada 20 perusahaan yang telah link and match dengan SMKN I Cikande. “Salah satunya PT Mitsubishi,” ujar Jaenuddin.

 

Jaenuddin menceritakan, melalui program link and match ini sejumlah siswa dan guru di SMKN 1 Cikande mengikuti pemagangan di perusahaan otomotif tersebut. Selain itu, sejumlah praktisi dari Mitsubishi juga memiliki jadwal mengajar di SMKN 1 Cikande. “Kurikulum juga kami susun bersama industri,” ujarnya.

 

Berencana Bangun Tefa

 

Ke depan, SMKN 1 Cikande berencana akan mengembangkan teaching  factory (Tefa). “Program Tefa bidang perbengkelan mulai dikembangkan tahun ini,” ujar Jaenuddin.

 

Jaenuddin berharap, dengan adanya Tefa perbengkelan ini SMKN 1 Cikande tidak hanya akan menghasilkan lulusan yang kompeten, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan.

 

Selain itu, SMKN 1 Cikande juga berencana untuk mengembangakan Traning Center yang diperuntukkan bagi alumni SMKN 1 Cikande, baik yang ingin bekerja maupun mengembangkan usaha perbengkelan.

 

Selama ini daya serap lulusan SMKN 1 Cikande tergolong cukup besar, yakni sekitar 70 persen terserap di dunia industri. Hal ini dikarenakan, Cikande merupakan kawasan industri yang memiliki banyak perusahaan besar. “Kebutuhan tenaga kerjanya masih terbuka lebar. Setahun bisa tiga kali rekrutmen tenaga kerja,” tutur Jaenuddin.

 

Hanya saja persoalannya, meski telah memiliki peralatan yang standar dengan industri, namun SMKN 1 Cikande belum memiliki lahan milik sendiri. Lahan yang selama ini digunakan masih menggunakan milik Lanud Halim. ”Akibatnya, kami terkendala dalam mendapat bantuan pembangunan gedung,” ujar Jaenuddin.

 

Seperti diketahui, SMKN 1 Cikande berdiri sejak tahun 2002. SMK ini memiliki 5 jurusan, yakni jurusan akuntansi, instalasi listrik, teknik mesin industri, elektronika, dan teknik kendaraan ringan (TKR). Tercatat, saat ini SMKN 1 Cikande memiliki 1.008 siswa. (Diksi/Bam/AP/NA)