Prof. Mu’ti dan Prof. Stella: Inovasi Perempuan Vokasi di Bidang STEM Menunjukkan Kekuatan
Jakarta, Ditjen Vokasi - Peran perempuan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) masih sangat minim. Namun, bukan berarti kemampuan perempuan, khususnya insan vokasi di bidang tersebut dapat dipandang sebelah mata.
Dalam sambutan Pembukaan Demo Day Perempuan Inovasi 2024, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Mu’ti, memberikan apresiasi besar kepada perempuan-perempuan muda yang mampu berinovasi di bidang teknologi. Kegiatan tersebut merupakan program kolaborasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa (Markoding), Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia guna mendorong perempuan agar terlibat aktif dalam teknologi melalui bootcamp/pelatihan.
“Hasil pelatihan ini membuktikan bahwa perempuan-perempuan pun berdaya dan menunjukan kekuatan perempuan,” ungkap Menteri Mu’ti.
Lebih lanjut, Prof. Mu’ti menjelaskan bahwa kegiatan kolaborasi ini tidak hanya membangun kekuatan perempuan tetapi juga mencerdaskan kehidupan bangsa secara lebih luas. Menurut Prof. Mu’ti, perempuan mampu menjadi ibu sekaligus sekolah pertama bagi para penerus bangsa. Pengetahuan perempuan yang luas akan berdampak pada pola pikir anak-anak.
“Ke depannya, kecerdasan buatan (AI) dan coding akan menjadi materi pelajaran pilihan dalam kurikulum nasional,” sambung Prof. Mu’ti.
Peran Perempuan pada Teknologi
Dalam sesi diskusi Peran Perempuan di Era Digitalisasi dan AI, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, pun menekankan untuk memerhatikan penggunaan teknologi dan AI. Menurut Prof. Stella, kekurangan representasi perempuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak berantai.
“Peran Perempuan dalam pengembangan teknologi yang harus kita tingkatkan. Tanpa perspektif perempuan yang beragam dapat mengarahkan penciptaan teknologi,” jelas Prof. Stella.
Lebih lanjut, Prof. Stella pun menekankan perempuan untuk memiliki semangat penuh dalam berinovasi, Dalam penjelasnya, ia menyebutkan bahwa inovasi lahir dari pertanyaan-pertanyaan.
Prof. Stella menjelaskan, “Inovasi dari berbagai bidang itu sama dan berawal dari pertanyaan atau keresahan individu di sekitar kita. Perempuan dengan kepekaannya bisa melihat dengan jeli masalah-masalah tersebut untuk melahirkan inovasi.” (Zia/Cecep)