Produksi Jamur di Sekolah, SMKN 1 Tapung Hulu Olah Jamur Merang Menjadi Keripik Jamur Kekinian

Produksi Jamur di Sekolah, SMKN 1 Tapung Hulu Olah Jamur Merang Menjadi Keripik Jamur Kekinian

Kampar, Ditjen Vokasi – Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat seluruh aspek kehidupan terkena dampak. Salah satunya ialah dunia kuliner. Kini bermacam-macam inovasi kuliner telah bermunculan di kehidupan masyarakat.


Kuliner menjadi hal penting yang dapat menunjang kehidupan manusia. Ada banyak jenis kuliner yang berkembang di setiap daerah, baik itu kuliner tradisional ataupun kuliner kekinian. Pernahkah kalian mendengar kuliner jamur krispi? Kuliner ini merupakan produk inovasi yang berbahan dasar jamur. Jamur merupakan tumbuhan yang dapat dengan mudah dikembangbiakkan di wilayah Indonesia. Rasanya yang enak membuat jamur menjadi sasaran empuk untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan.


Jamur krispi cocok untuk dijadikan sebagai lauk ataupun sebagai camilan. Peminatnya yang banyak membuat jamur krispi cocok untuk dijadikan sebagai bahan bisnis. SMKN 1 Tapung Hulu, Kampar, Riau menjadi salah satu tempat yang mengolah jamur krispi. Bahkan tidak hanya mengolah jamur krispi saja, SMKN 1 Tapung Hulu pun membudidayakan jamur sekaligus. 


Melalui Jurusan Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, SMKN 1 Tapung Hulu membudidayakan jamur merang di sekolahnya. Sebagian jamur merang yang telah siap panen dijual ke para pengepul dan sebagian lagi diolah menjadi camilan jamur krispi kekinian.


SMKN 1 Tapung Hulu membudidayakan jamur merang dengan memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit. Sebagaimana kita ketahui wilayah Riau menjadi salah satu penghasil terbesar kelapa sawit di Indonesia. Ada 1,9 juta hektar perkebunan kelapa sawit di sini di mana satu pabrik kelapa sawit setiap harinya menghasilkan limbah sebanyak 5---10 ton.


“Limbah-limbah tersebut kita olah menjadi tempat hidup jamur merang. Apabila masa panen tiba, hasil yang kita peroleh cukup banyak. Sebagian ada yang kita jual dalam bentuk mentah sebagian lagi kita olah menjadi camilan,” ujar Febi Andini, guru Jurusan Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian SMKN 1 Tapung Hulu.


Jamur krispi yang diberi merek Ojaky ini diolah langsung oleh siswa Jurusan Agriteknologi SMKN 1 Tapung Hulu. Untuk mendapatkan produk jamur krispi yang enak dan berkualitas, para siswa harus mengolah jamur dengan beberapa tahapan selama dua hari. 


Jamur yang sudah dipanen dan dibersihkan lalu dikukus dan dispinner untuk membuang airnya. Setelah kandungan air dalam jamur sudah tidak ada barulah jamur dilumuri bumbu basah dan bumbu kering. Goreng jamur dengan minyak panas dan angkat saat warna jamur sudah berubah cokelat keemasan. 


Jamur krispi yang sudah ditiriskan kemudian dikemas dan dipasarkan. Jamur Krispi Ojaky SMKN 1 Tapung Hulu dipasarkan ke masyarakat secara online dan offline. Perlu untuk diketahui Jamur Krispi Ojaky SMKN 1 Tapung Hulu telah memiliki nomor PIRT dan sedang proses untuk mendapatkan sertifikasi halal.


“Rencana ke depan kita ingin Jamur Krispi Ojaky ini bisa menembus swalayan di Riau dan wilayah lain di Indonesia. Beberapa strategi telah kita susun untuk mewujudkan rencana tersebut,” ucap Muhammad Rafiansyah, siswa Jurusan Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian.


Kepala SMKN 1 Tapung Hulu, Nanang Sunarto menyampaikan bahwa kegiatan produksi yang dilakukan oleh para siswa adalah salah satu cara sekolah untuk menanamkan jiwa kewirausahaannya. 


“Jiwa kewirausahaan itu perlu ditanamkan dan dikembangkan pada diri siswa karena dengan kewirausahaan mereka bisa menciptakan lapangan kerja di masa depan dan menyejahterakan dirinya sendiri serta banyak orang,” ucap Nanang. (Aya/Cecep)