Praktik Baik Pendidikan Vokasi Indonesia Banjir Pujian dari Delegasi ASEAN TVET 2023
Batam, Ditjen Vokasi - Semangat pendidikan dan pelatihan vokasi terealisasi tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara ASEAN. Dalam rangka berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan dan pelatihan vokasi atau technical and vocational education and training (TVET), Indonesia sukses menyelenggarakan ASEAN TVET 2023 di Batam dan mengundang delegasi dari negara ASEAN.
Sebagai tuan rumah Konferensi ASEAN TVET 2023, Indonesia memiliki kesempatan untuk menunjukkan praktik baik pendidikan vokasi kepada seluruh delegasi. Masih dalam rangkaian acara tersebut, delegasi negara ASEAN beserta partisipan konferensi mengunjungi industri serta institusi TVET pada Rabu (5-7-2023).
Melalui kegiatan kunjungan, delegasi dan partisipan dapat melihat secara langsung bukti praktik baik yang lahir antara industri dengan institusi TVET di Indonesia. Salah satu industri yang dikunjungi adalah Nongsa Digital Park (NDP). Sementara itu, Politeknik Negeri Batam (Polibatam) menjadi institusi TVET yang berkesempatan untuk menerima kunjungan delegasi dari ajang internasional ini.
“Kunjungan ke industri dan Polibatam ini dapat menjadi upaya pengenalan praktik pendidikan vokasi di Indonesia sehingga diharapkan akan memunculkan kolaborasi dan inovasi baru sesama negara ASEAN,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yulianti, yang turut mengikuti kunjungan tersebut.
Kolaborasi Industri Hadirkan TVET/Pendidikan Vokasi yang Unggul
Nongsa Digital Park (NDP) sebagai industri digital di Batam memiliki keterikatan yang kuat dengan institusi TVET di Indonesia, salah satunya adalah Polibatam.
Berdasarkan penjelasan dari Jessica Vanessa, Business and Relation Infinite Learning NDP, setiap tahunnya terdapat puluhan mahasiswa Polibatam yang mengikuti program magang Kampus Merdeka. Selain itu, terdapat juga pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) yang digarap oleh kedua lembaga tersebut. NDP tidak asal memilih Polibatam sebagai partner, tetapi karena Polibatam sudah membuktikan dan mampu membuat gim VR sebelumnya.
“Saat ini kami sedang membuat gim VR bersama Polibatam walaupun masih dalam tahap pengembangan. Kami melihat sebelumnya Polibatam sudah sukses dalam pembuatan gim VR sehingga kami pun tertarik untuk menjalin kerja sama juga,” tutur Jessica.
Serupa yang dikatakan Jessica, Agung Riyadi selaku Dosen Multimedia dan Jaringan Polibatam pun mengungkapkan bahwa proyek tersebut dikerjakan oleh mahasiswa lintas angkatan.
“Proyek gim VR bersama NDP merupakan pembelajaran berbasis proyek (PBL) sehingga mahasiswa bisa belajar secara langsung,” ungkap Agung yang ditemui saat kunjungan delegasi Konferensi ASEAN TVET 2023.
Tak hanya itu, para delegasi pun terpukau dengan PBL animasi berjudul Ficusia yang diputar di ruang screening Polibatam. Animasi ini mengkampanyekan anti narkoba bagi kalangan muda dan bekerja sama dengan Yayasan Cinderella Indonesia. Salah satu delegasi dari Vietnam, Guyen Nhan Tuan mengungkapkan bahwa karya animasi Polibatam tak kalah hebat dari buatan luar negeri.
“Mempersiapkan SDM di bidang animasi di Indonesia melalui PBL menjadi langkah yang bagus yang sudah ditempuh oleh Polibatam,” terangnya setelah menonton pemutaran animasi Ficusia.
Para delegasi pun mengunjungi ruangan robotika Polibatam yang menampilkan robot Humanoid. Robot dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) itu memang menjadi salah satu tren di bidang robotika.
“Di Brunei, robot Humanoid pun turut dikembangkan melalui TVET. Ke depannya mungkin Indonesia dan Brunei bisa melakukan kerja sama terkait pengembangan robot tersebut,” harap Chin Wei Keh selaku delegasi dari Brunei Darussalam. (Zia/Cecep)