Politani Pangkep Berbenah Hadirkan Keunggulan Spesifik

Politani Pangkep Berbenah Hadirkan Keunggulan Spesifik

Pangkep, Ditjen Vokasi - Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep), Sulawesi Selatan terus berbenah. Transformasi pendidikan vokasi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mulai dirasakan dampak manfaatnya dalam menghadirkan keunggulan spesifik dan pendidikan vokasi yang kian relevan.


Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Politani Pangkep, Nur Rahmawaty Arma, mengatakan bahwa setiap program studi (prodi) yang ada di Politani Pangkep diarahkan untuk mengembangkan keunggulan spesifik masing-masing. Misalnya Prodi Teknologi Tanaman Perkebunan yang saat ini fokus pada pengembangam keunggulan spesifik untuk komoditas tanaman kakao. 


Mahasiswa tetap dilatih agar ahli di bidang budi daya tanaman perkebunan lain, seperti kopi, sawit, dan tebu. Akan tetapi, yang sedang kami kembangkan sebagai keunggulan spesifik kami di prodi ini (Teknologi Tanaman Perkebunan, red) itu kakao dan kopi,” ujar Arma, sapaan Nur Rahmawaty Arma beberapa waktu lalu.




Pengembangan keunggulan spesifik, lanjut Arma penting untuk menunjukkan kekhasan sekaligus menjadi identitas kampus serta penguasaan kompetensi lulusan. Pengembangan keunggulan spesifik juga berdampak pada lulusan yang memiliki kompetensi unggul dan berdaya saing di bidangnya tersebut. 


“Jadi, kalau kita berbicara soal kakao, o ya sudah, itu berarti Politani Pangkep dan lulusannya itu adalah ahlinya kakao,” kata Arma.


Pengembangan keunggulan spesifik yang dilakukan di Politani Pangkep, lanjut Arma, tidak lepas dari potensi yang dimiliki daerah Pangkep itu sendiri. Dengan demikian, pendidikan vokasi yang dibangun juga menjadi lebih relevan dengan kebutuhan wilayah. Lulusan dapat mengelola potensi yang ada di lingkungan mereka.


“Pangkep ini penghasil kakao. Oleh karena itulah, kami memilih salah satu keunggulan spesifik di bidang tanaman perkebunan ini adalah kakao. Kalau untuk Jurusan Budi Daya Perikanan, salah satu keunggulan keunggulan spesifik yang kami dorong pada komoditas udang windu. Jadi semua komoditas yang menjadi keunggulan spesifik kami adalah apa menjadi potensi di Pangkep,” ujar Arma.




Masih menurut Arma, dengan menetapkan keunggulan spesifik tersebut, maka seluruh kebijakan dan program-program kampus akan diarahkan untuk pengembangan keunggulan spesifik tersebut. Hal ini termasuk berbagai riset-riset serta kompetisi hibah yang diikuti oleh para dosen maupun mahasiswa melalui Merdeka Belajar, seperti program Matching Fund, Competitive Fund, dan sebagainya. Semua program tersebut akan diarahkan untuk pengembangan keunggulan spesifik tersebut.


“Nanti secara bertahap kita juga akan kembangkan keunggulan spesifik untuk komoditas-komoditas lainnya,” tambah Arma.




Perlahan namun pasti, upaya untuk menghadirkan keunggulan spesifik di Politani Pangkep melalui berbagai program dalam Merdeka Belajar mulai membuahkan hasil dan manfaat. Hal tersebut setidaknya terlihat dari keberadaan teaching factory (Tefa) pengolahan coklat yang mulai dirintis sejak 2020 lalu melalui sejumlah program dari Kemendikbudristek. 


Saat ini, Tefa pengolahan cokelat ini telah mampu mengolah kakao dari hulu hingga ke hilir. Tefa yang juga merupakan workshop pengolahan cokelat ini juga mampu memproduksi berbagai produk cokelat, mulai dari cokelat bubuk, minuman cokelat, hingga cokelat batangan. Hebatnya lagi, semua produk sudah mengantongi berbagai sertifikat dan legalitas keamanan pangan. Tefa yang sudah berstandar industri ini bahkan diminta untuk mengolah kakao dan memasok bahan baku untuk sejumlah industri cokelat di Sulawesi Selatan.


Kehadiran Tefa/workshop pengolahan cokelat ini tidak hanya mampu membuat Politani Pangkep mampu memproduksi cokelat saja, tetapi Tefa yang dilengkapi dengan peralatan sekelas industri ini juga menjadi sarana untuk magang, baik oleh mahasiswa Politani Pangkep sendiri maupun siswa SMK yang ada di Pangkep dan sekitarnya.


“Keberadaan Tefa ini tidak hanya mengasah kompetensi dan kesiapan kerja para lulusan saat terjun ke industri nantinya, akan tetapi juga mendorong para mahasiswa untuk belajar mengembangkan kewirausahaan,” ujar Arma.


Dukungan untuk menghadirkan keunggulan spesifik juga terlihat dari riset-riset yang dilakukan baik oleh para dosen maupun mahasiswa di bidang kakao ataupun cokelat. Misalnya saja, riset tentang “Penguatan Legalitas dan Image Branding Hilirisasi Produk Cokelat Bubuk” yang berhasil memenangi hibah penelitian melalui program Matching Fund 2022. Dari program tersebut berhasil mengembangkan kemasan cokelat yang eksklusif serupa produk cokelat perusahaan ternama. Riset tentang cokelat lainnya juga dilakukan terkait “Integrasi Sistem Pengolahan Cokelat dengan Smart-Good Agriculture Practices”. Riset kolaborasi dengan industri tersebut juga berhasil memenangi program serupa dan semakin memperkaya khazanah keilmuan Politani Pangkep di bidang kakao.




“Ketika kita menetapkan keunggulan spesifik pada satu komoditas, maka riset-riset yang dilakukan juga akan kami dorong pada komoditas unggulan tersebut dengan demikian kita berharap bisa menjadi kampus rujukan terkait kakao,” Arma menambahkan.


Menurut Arma, perguruan tinggi vokasi tidak hanya harus mampu mengenali potensi setiap mahasiswanya, tetapi juga mengenali potensi yang ada di daerahnya dan dan memahami kebutuhan pengguna lulusan, yakni dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan pengembangan keunggulan spesifik yang diselaraskan dengan potensi daerah dan kebutuhan industri, kata Arma, diharapkan lulusannya dapat terserap di industri maupun membuka peluang dengan memanfaatkan potensi daerah mereka melalui wirausaha. 


Pengembangan keunggulan spesifik menjadi penting, mana kala, tren industri saat merekrut pekerja baru juga kerap membutuhkan pekerja yang memiliki keterampilan spesifik atau spesialisasi. Untuk itu, dibutuhkan orang yang benar-benar kompetensinya unggul dan sudah siap bekerja. Setelah itu, nanti dalam perjalanannya, mereka harus mampu mengembangkan keahlian lain. (Nan/Cecep)