Polines Latih Masyarakat Pemasaran Digital Gula Aren
Semarang, Ditjen Vokasi – Politeknik Negeri Semarang (Polines) melaksanakan pelatihan pemasaran digital pada pengrajin gula aren di Dusun Watulawang, Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut merupakan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang didanai Kemendikbudristek terkait pengabdian perguruan tinggi melalui organisasi kemahasiswaan kepada masyarakat desa.
Pada tahun 2022 ini Polines mengerahkan dua Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Pengetahuan (UKM PP) dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi kreatif masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Produksi dan Pemasaran Digital Hasil Gula Aren Guna Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Kreatif Dusun Watulawang”.
“Potensi produksi gula aren di Dusun Watulawang, Desa Kedungboto, ini sebenarnya sangat potensial, meskipun jumlahnya tidak sebesar di Banjarnegara yang sudah sampai ekspor ke Korea Selatan,” kata Misbakhul Arrezqi, dosen Kewirausahaan dan Bisnis Digital, Polines.
Pada kegiatan tersebut, Polines memberikan pelatihan bagaimana memasarkan produk gula aren ini agar lebih potensial. “Polines mencoba membantu pengrajin untuk menjual secara online atau digital marketing,” kata Misbakhul Arrezqi yang biasa disapa Rizqi ini.
Selama ini, kata Rizqi, pengrajin gula aren di desa tersebut hanya menjual dalam bentuk bulan atau oval serta pemasarannya masih tradisional antardesa dan ke warung-warung di sekitar saja. “Sangat terbatas banget,” ucapnya.
Polines membantu pengrajin yang tidak lebih dari 15 orang ibu-ibu tersebut tidak hanya memberikan pencerahan dalam sisi pemasaran, tetapi juga kemasan atau packaging dan pemberian mesin pencacah gula aren. “Polines ingin pengrajin tidak lagi menjual gula aren dalam bentuk padat seperti selama ini, tetapi juga mulai dalam bentuk bubuk dengan kemasan yang menarik. Dengan kemasan yang menarik dan bentuk bubuk, akan lebih potensial pasarnya. Bisa masuk ke supermarket dan kita latih mereka menjual dengan digital marketing,” jelas Rizqi.
Kegiatan P2MD tim kedua melibatkan masyarakat Dusun Watulawang sebagai mitra utama. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September-November 2022.
Pelatihan yang dilaksanakan, yaitu pelatihan penggunaan mesin pengolah gula aren secara mandiri serta pelatihan dan pendampingan pemasaran hasil produksi gula aren dengan memanfaatkan media digital, seperti media sosial Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Selain itu, pengrajin juga diajarkan cara pemasaran melalui market place, seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada, secara optimal sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Dusun Watulawang.
Tim juga memberikan mesin pengolah gula aren kepada warga Dusun Watulawang guna mendukung proses produksi yang lebih efisien. (Diksi/Mya/AP)