Persiapkan SDM Masa Depan dengan Pendidikan Kecakapan Kerja dan Wirausaha

Persiapkan SDM Masa Depan dengan Pendidikan Kecakapan Kerja dan Wirausaha

Jakarta, Ditjen Vokasi - Upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi kian berdampak. Berbagai program kursus dan pelatihan bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan formal atau belum siap bekerja kini didukung program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).


Dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB): Meningkatkan Kualitas SDM dengan Pendidikan Kecakapan Kerja dan Wirausaha, Kemendikbudristek membagikan praktik baik dan capaian melalui berbagai narasumber. Acara yang diselenggarakan secara daring pada 29 Agustus 2024 ini, menghadirkan Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, Kepala Bidang Pembinaan PAUD & PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Demak, serta alumni berprestasi program PKK dan PKW.


Dalam sesi gelar wicara tersebut, Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana, menyampaikan bahwa program PKK dan PKW merupakan program prioritas dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek.


“Kita persiapkan pembelajaran bagi mereka agar siap berkarier maupun menjadi wirausaha muda melalui pendekatan dan kolaborasi bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” jelas Nahdiana.


Berdasarkan data tracer study, program yang digulirkan sejak 2016 ini telah melatih lebih dari 50.000 tenaga kerja muda kompeten dan 16.000 wirausaha baru setiap tahunnya. Selain itu, program ini juga telah membantu 9.000 peserta didik untuk mengikuti uji kompetensi. 


Kesuksesan Program PKK dan PKW


Program PKK dan PKW memberikan kesempatan yang sangat besar, terutama bagi anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) maupun yang tidak bisa melanjutkan pendidikan. Hal ini pula dirasakan oleh Laras Fanawaty, lulusan program PKK dari LKP Abdi Bangsa Institute tahun 2023 yang kini meniti karier di industri perhotelan. Dalam waktu kurang dari satu tahun, ia pun mendapatkan promosi sebagai Front Desk Agent di hotel berbintang di Cianjur dengan gaji dua kali lipat UMK Kabupaten Cianjur.


“Dulu setelah lulus sekolah menengah, saya belum mendapatkan pekerjaan dan tidak melanjutkan kuliah karena kendala ekonomi. Tapi, dengan program PKK yang gratis dan disalurkan kerja, saya mendapatkan peluang,” ungkap Laras menjelaskan asal muasalnya mengikuti program PKK.


Laras bercerita bahwa motivasi terbesarnya dalam berkarier tidak lain dan tidak bukan adalah keluarga. Dengan kesempatan belajar mengenai hospitality, ia bisa mengangkat derajat keluarganya dan mampu mandiri secara ekonomi. 


Cerita yang sama pun dirasakan oleh Maulana Yusuf Al Muzaki, lulusan PKW dari LKP Andini Jombang tahun 2019. Sempat diragukan karena berprofesi sebagai make up artist  (MUA), kini Maulana sukses memiliki galeri wedding sendiri dengan omzet puluhan juta setiap bulannya. Kepiawaiannya dalam merias pengantin pun semakin terkenal karena ia merupakan Kreator Konten yang sudah memiliki ratusan ribu followers di Instagram maupun Tiktok.


“Saya gak pernah berhenti belajar, saya terus mengasah keterampilan dan di program PKW saya belajar lebih dalam tentang tata rias pengantin Sunda,” terang Maulana menyebutkan rahasia kesuksesannya.


Keberhasilan program PKK dan PKW juga didukung oleh kerja sana dengan berbagai pihak, tak hanya DUDI, tetapi juga pemerintah daerah. Kolaborasi ini memastikan bahwa kurikulum dan pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan tren bisnis terkini.


Dalam penjelasannya, Dwi Isnaini Saparyati selaku Kepala Bidang Pembinaan PAUD & PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Demak, menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk turut menyukseskan kedua program ini.


“Kami di Demak melakukan langkah preventif ketika tahun ajaran baru dimulai, sehingga tidak menimbulkan banyak pengangguran baru. Maka dari itu, kami pun memfasilitasi LKP untuk berkolaborasi dengan lembaga dan DUDI untuk mempersiapkan SDM yang kompeten,” jelas Dwi.


Dwi pun yakin jika program PKK dan PKW melalui pendidikan vokasi dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik berkarier maupun berwirausaha. Hingga nantinya lulusannya akan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional. (Zia/Cecep)