Perkuat Pertahanan Kebudayaan di Yogyakarta melalui Dies Natalis AKN Seni dan Budaya Yogyakarta

Perkuat Pertahanan Kebudayaan di Yogyakarta melalui Dies Natalis AKN Seni dan Budaya Yogyakarta

Bantul, Ditjen Vokasi – Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta melakukan rekontekstualisasi kebudayaan melalui peringatan dies natalis yang ke-3 beberapa waktu lalu.


Dengan mengusung tema Rekontekstualisasi Seni dan Budaya Tradisional, serangkaian acara pun digelar AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dalam memperingati tiga tahun berdirinya kampus seni tersebut. 


Dalam kesempatan ini, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta mengadakan beberapa kegiatan, seperti napak tilas tokoh, lomba karawitan, lomba tari klasik, hingga pagelaran seni pertunjukan.


Pada kegiatan ini AKN Seni dan Budaya Yogyakarta mencoba memberikan fasilitas kepada siswa, mahasiswa, alumni, pelaku seni, dan masyarakat umum untuk menyalurkan bakat dan karyanya. Ini dimaksudkan guna mengembangkan kemampuan dalam menjadi insan seni yang kreatif, inovatif, dan berwawasan seni.



Sebagai perguruan tinggi vokasi yang bergerak di bidang seni dan budaya, keberadaan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta tak lepas dari misi untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya, khususnya seni dan budaya Yogyakarta.


Melalui gelaran dies natalis ini, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta berupaya untuk mempertahankan nilai-nilai sejarah, seni, dan budaya, khususnya kebudayaan gaya Yogyakarta. 


“Sesuai tema yang diangkat, peringatan ulang tahun yang ke-3 ini merupakan aksi kita, di mana kita ini mengelola pendidikan berbasis seni dan budaya utamanya gagrak Yogyakarta, baik kebudayaan yang ada di keraton maupun yang berkembang di masyarakat,” ucap Supadma, Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta.



Sementara itu, Kasubag TU AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Rais Faisal Akhyar menyampaikan bahwa saat ini seni tradisi banyak yang mulai ditinggalkan terutama oleh anak-anak muda. Dengan adanya rangkaian acara dies ini diharapkan masyarakat dapat lebih dekat dengan kebudayaannya. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan kemampuan serta pengetahuan mahasiswa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta.


“Rekontekstualisasi ini adalah mengemas seni tradisi dengan cara yang lebih dekat dengan masyarakat. Artinya masyarakat diarahkan untuk mengemas, mengembangkan potensinya dengan cara yang diinginkan sehingga mereka pun bisa mengenal, memahami, dan bisa lebih mencintai seni dan tradisinya sendiri,” ucap Rais. (Aya/Cecep)