Perkuat Masa Depan Pertanian, Ditjen Pendidikan Vokasi & PKPLK Terima Audiensi dari Prancis
Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK – Sebagai upaya untuk memperkuat sektor pertanian melalui pendidikan vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Pendidikan Vokasi & PKPLK) melakukan audiensi dari delegasi Institut Agro, Prancis.
Pertemuan yang dilaksanakan di Jakarta pada Jumat (14-02-2025) ini bertujuan untuk mendiskusikan peluang kerja sama strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi pertanian khususnya pada bidang pertanian di SMK.
Atase Kerja Sama Pendidikan dan Universitas dari Prancis, Antoine Bricout, menyampaikan bahwa pertanian merupakan bidang yang terus berkembang dan menyimpan banyak potensi untuk dieksplorasi terutama dengan kemajuan teknologi dan inovasi dalam pertanian modern. Dengan potensi ini memungkinkan untuk kedua negara untuk berbagi dan menimba ilmu.
“Integrasi teknologi dalam sistem pertanian perlu ditingkatkan untuk menjawab tantangan ketahanan pangan di masa depan. Dengan eksplorasi lebih lanjut, pertanian berpotensi menjadi sektor yang semakin menarik dan menjanjikan,” ucap Antoine.
Dalam kesempatan ini, Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian, Yusuf, menyampaikan apresiasinya atas ikhtiar baik yang telah dilakukan. Dalam kesempatan ini, Yusuf juga menyampaikan beberapa kerja sama terkait bidang pertanian yang telah dijalin dengan beberapa negara.
Menurutnya, sektor pertanian membutuhkan inovasi berkelanjutan agar dapat bersaing secara global dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Sebagai negara agraris, Indonesia membutuhkan generasi muda yang cinta terhadap pertanian. Dengan adanya audiensi ini, diharapkan kerja sama antara Indonesia dan Prancis dapat segera terealisasi dalam bentuk program konkret yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di bidang pertanian.
“Harapan kami ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di rumpun pertanian. Saya berharap tindak lanjut dari pertemuan ini kita dapat bermitra dan berkolaborasi,” ucap Yusuf.
Perwakilan dari Institut Agro, Christophe Lesueur, menyampaikan bahwa salah satu fokus utama kerja sama ini adalah penguatan satuan pendidikan vokasi pada jenjang SMK dalam menerapkan metode pembelajaran yang lebih modern seperti pelatihan bagi tenaga pengajar dan implementasi teknologi pertanian di SMK bidang pertanian. Christophe juga menyampaikan bahwa di Prancis telah mengimplementasikan aktivitas pembelajaran yang dapat memberikan solusi bagi petani sekaligus mempermudah guru untuk melibatkan siswa dalam meningkatkan kompetensinya di bidang pertanian.
“Integrasi teknologi dan bidang pertanian sangat dibutuhkan. Kami tidak hanya memberikan pengalaman dan teknologi yang kami punya tapi kami juga bisa belajar terkait pertanian yang dikembangkan di Indonesia khususnya bidang budi daya ikan hias,” ucap Christophe.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cibadak, Iwan, menuturkan bahwa saat ini SMKN 1 Cibadak telah menjalin kerja sama untuk bidang pertanian dan telah menghasilkan beberapa produk olahan hasil pertanian yang telah dipasarkan untuk masyarakat umum. Iwan juga menyatakan kesiapan SMKN 1 Cibadak untuk bekerja sama dengan Institut Agro sebagai upaya meningkatkan kualitas bidang pertanian khususnya bidang pertanian.
“Kami membuka pintu dan akan menyiapkan semua yang dibutuhkan sesuai yang kami bisa untuk mendukung peningkatan kualitas bidang pertanian untuk menuju masa depan pertanian yang lebih mapan,” ucap Iwan. (Aya/Cecep)