Perkuat Kemitraan, PNB dan Sejumlah Politeknik Negeri di Indonesia Jalin Kerja sama dengan Perguruan Tinggi di Tiongkok

Perkuat Kemitraan, PNB dan Sejumlah Politeknik Negeri di Indonesia Jalin Kerja sama dengan Perguruan Tinggi di Tiongkok


Denpasar, Ditjen Vokasi - Pemerintah Tiongkok kian serius mengembangkan kerja sama di bidang pendidikan vokasi dengan Indonesia. Terbaru, delapan politeknik negeri di Indonesia sepakat melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi Tiongkok. Salah satunya adalah Politeknik Negeri Bali (PNB). 

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PNB dan sejumlah politeknik negeri Indonesia dengan perguruan tinggi di Tiongkok tersebut dilakukan bersamaan dengan gelaran 'China-Indonesia TV Q Innovative Development Forum on Industry- Education Integration' yang berlangsung di Guangxi Polytechnic of Construction, Nanning, Guangxi, Tiongkok beberapa waktu lalu. Selain dihadiri secara langsung oleh delapan politeknik negeri, acara yang merupakan  bagian integral dari rangkaian '2023 China-ASEAN Vocational Education Exhibition and Forum ini juga diikuti 41 politeknik negeri di Indonesia secara daring.

Direktur PNB, I Nyoman Abdi menyambut baik kerja sama tersebut dan berharap kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya PNB dalam rangka memperkaya kualitas pendidikan vokasi di Bali.

 “Ini akan membuka peluang luar biasa bagi mahasiswa kami untuk merasakan pengalaman belajar di salah satu pusat pendidikan terbaik di dunia, yaitu Tiongkok." kata I Nyoman Abdi.

Lebih lanjut I Nyoman mengatakan bahwa PNB menandatangani 4 MoU yang melibatkan berbagai jurusan, seperti Teknik Mesin, Teknik Sipil, Administrasi Bisnis, Teknik Elektro, dan sebagainya. Kerja sama sendiri akan dilakukan dalam sejumlah bidang.

 

 

 

Selain pertukaran mahasiswa, kerja sama ini juga akan melibatkan pertukaran dosen, penelitian bersama, dan pengembangan program-program vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri di kedua negara.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Beijing, Yudil Chatim yang turut hadir dalam penandatangan MoU tersebut mengatakan bahwa kerja sama yang sudah dibangun tersebut selaras dengan semangat Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset , dan Teknologi.

“Konsep ini sangat sejalan dengan semangat Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbudristek Bapak Nadiem Makarim,” kata Yudil.

Ia berharap kerja sama antara delapan politeknik negeri di Indonesia dengan sejumlah perguruan tinggi di Tiongkok tersebut akan membuka banyak peluang, termasuk alih teknologi dari dunia usaha dan dunia industri dengan dunia pendidikan.

Sebagai informasi, penandatanganan MoU antara delapan politeknik negeri di Indonesia dengan perguruan tinggi di Tiongkok tersebut melibatkan 10 jurusan di enam kategori berbeda antara politeknik Indonesia dan perguruan tinggi Tiongkok, antara lain mechatronics, automation, dan international business management antara Liuzhou Vocational College dan Politeknik Negeri Jember, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Jakarta, dan Politeknik Negeri Bali. 

Selain itu, kerja sama machinery manufacturing antara Shaanxi Polytechnic Institute dan Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Batam, dan Politeknik Negeri Jakarta. Kemudian program information technology antara Chongqing College of Electronic Engineering dan Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Jakarta, dan Politeknik Negeri Batam, 

 Dalam implementasinya, perjanjian kerja sama ini akan menjalankan program pembelajaran 1+1+1, yang mana mahasiswa akan menempuh pendidikan selama satu tahun di Indonesia dan satu tahun di Tiongkok. Selain itu para peserta juga akan mengikuti program magang di perusahaan Tiongkok selama satu tahun. (Nan)